Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrasi Versi Kandidat Capres Konvensi Rakyat

Kompas.com - 12/03/2014, 20:47 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan Debat Capres RI Konvensi Rakyat 2014 telah memasuki putaran akhir. Debat yang diselenggarakan di Balai Sudirman Jakarta, Rabu (12/3/2014), mengusung tema demokrasi dan politik luar negeri Indonesia. Apa kata para kandidat ini soal demokrasi? 

Salah satu kandida, Isran Noor mengatakan, membangun demokrasi yang berkualitas tidak terlepas dari proses supremasi dan reformasi hukum untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik. Kriteria pemrintahan yang baik di antaranya, birokrat yang jauh dari sikap korup dan memiliki visi dan misi yang kuat. Bupati Kutai Timur, Kalimantan Timur, itu menambahkan, reformasi hukum di Indonesia sudah cukup baik. Hal itu terlihat dari lahirnya sejumlah lembaga yang mendorong reformasi hukum, seperti Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, Komisi Pemberantasan Korupsi dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.

"Sedangkan politik luar negeri kita menganut sistem bebas aktif. Negara manapun tak bisa mempengaruhi tindakan Indonesia dalam berkiprah pada forum internasional. Sebaliknya, tindakan keluar harus merujuk pada kepentingan nasional," katanya.

Kandidat lainnya, Yusril Ihza Mahendra mengatakan, ada tiga syarat untuk mewujudkan negara demokrasi yang baik. Pertama, negara harus dipimpin oleh pemimpin idealis yang memiliki sifat kenegaraan. Kedua, demokrasi tidak dapat terwujud jika tidak didukung oleh sistem birokrasi yang profesional. Terakhir, sistem demokrasi harus ditopang dengan norma hukum yang baik.

"Ini yang harus kita bangun agar bangsa kita menjadi bangsa kuat yang disegani," ujarnya.

Ia menambahkan, demokrasi di Indonesia lahir dari kemajemukan masyarakat. Untuk itu, pemerintah harus dapat mempertahankan kemajemukan yang dimiliki Indonesia.

Sementara itu, kandidat lainnya, Anni Iwasaki mengatakan, proses demokrasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan politik dan ekonomi. Keduanya bisa memicu ketidakstabilan sosial sehingga meruntuhkan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Lebih jauh, Anni menambahkan, capres yang akan berkompetisi dalam pemilihan presiden harus memiliki program pembangunan ekonomi modern. Rakyat sebagai subyek sekaligus obyek pembangunan harus dilibatkan dalam proses produksi, distribusi, dan inovasi produk nasional.

"Dengan demikian, secara otomatis akan meningkatkan nilai ekonomi rakyat serta segala komponen pendukungnya," ujarnya.

Debat konvensi ini diikuti oleh tujuh kandidat yang berasal dari berbagai kalangan dan dihadiri oleh empat panelis yang menanggapi paparan mereka, yaitu Franz-Magnis Suseno, Jaya Suprana, Salim Said, dan Lukman Hakim Saifuddin.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakaian Teluk Belange, Baju Adat Jokowi Saat Pimpin Ucapara Hari Lahir Pancasila di Riau

Pakaian Teluk Belange, Baju Adat Jokowi Saat Pimpin Ucapara Hari Lahir Pancasila di Riau

Nasional
Jokowi Jelaskan Alasan Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Hulu Rokan Riau

Jokowi Jelaskan Alasan Gelar Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Hulu Rokan Riau

Nasional
Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT Dimulai Tanpa Megawati

Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT Dimulai Tanpa Megawati

Nasional
Ganjar-Mahfud Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Ganjar-Mahfud Hadiri Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende NTT

Nasional
Pakai Baju Adat, Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Riau

Pakai Baju Adat, Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2024 di Riau

Nasional
Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Momen Sri Mulyani Kenalkan Ponakan Prabowo Thomas Djiwandono ke Publik

Nasional
24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

24 WNI Kedapatan Palsukan Visa Haji, Kemenag Wanti-wanti Jemaah Pakai Visa Resmi

Nasional
139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

139.421 Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arab Saudi hingga Hari ke-20 Keberangkatan, 28 Wafat

Nasional
22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

22 WNI Pengguna Visa Haji Palsu Dideportasi dari Arab Saudi, Ongkos Pulang Ditanggung Sendiri

Nasional
Pancasila Vs Ideologi 'Ngedan'

Pancasila Vs Ideologi "Ngedan"

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masalah Jampidsus Dikuntit Densus Berakhir | Jokowi Izinkan Ormas Kelola Tambang

[POPULER NASIONAL] Masalah Jampidsus Dikuntit Densus Berakhir | Jokowi Izinkan Ormas Kelola Tambang

Nasional
MA Telah “Berfatwa”, Siapa Memanfaatkan?

MA Telah “Berfatwa”, Siapa Memanfaatkan?

Nasional
Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Nasional
Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada 'Plot Twist'

Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada "Plot Twist"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com