Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irman Gusman Tolak Jadi Juru Kampanye Demokrat

Kompas.com - 12/03/2014, 13:20 WIB
Indra Akuntono

Penulis


AMBON, KOMPAS.com - Kandidat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Irman Gusman menolak tawaran Partai Demokrat untuk menjadi juru kampanye nasional (jurkamnas) pada masa kampanye Pemilu Legislatif. Alasannya, Irman bukan kader Demokrat dan masih menjabat Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

Irman menuturkan, permintaan itu disampaikan oleh Sekretaris Komite Konvensi Capres Demokrat Suaidi Marasabessy beberapa waktu lalu. Suaidi meminta Irman menjadi jurkamnas sesuai dengan amanat Majelis Tinggi Partai Demokrat yang meminta komite mengerahkan semua potensi konvensi untuk mengupayakan pemenangan pemilu legislatif.

"Mengingat pertimbangan itu, saya minta pengertian dari komite (menolak jadi jurkamnas), dan mereka menghargai," kata Irman saat dijumpai di Kota Ambon, Rabu (12/3/2014).

Irman mengatakan, sebagai pemimpin lembaga negara, dirinya tak dapat sesuka hati terlibat dalam kegiatan partai politik. Keputusan mengikuti konvensi juga diambilnya setelah mendapat dukungan dari mayoritas anggota DPD.

"Saya baru akan otomatis menjadi kader (Demokrat) kalau nantinya memenangkan konvensi," ujarnya.

Sebelumnya, Majelis Tinggi Demokrat meminta seluruh kekuatan dalam konvensi dikerahkan untuk membantu memenangkan pileg. Seluruh kegiatan konvensi dihentikan sementara selama masa kampanye, dan semua kandidat diminta menjadi jurkamnas.

Sekretaris Komite Konvensi Capres Demokrat Suaidi Marasabessy mengatakan, kandidat konvensi yang berasal dari internal Demokrat wajib menjadi jurkamnas. Sementara kandidat kandidat konvensi yang berasal dari luar Demokrat tidak diwajibkan. Sejauh ini, hanya Dahlan Iskan dan Endriartono Sutarto yang ia sebut siap menjadi jurkamnas Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com