Selain itu, ia menilai, apa yang ditawarkan keduanya tak progresif. "Pandangan yang mereka usung itu, konservatif tidak, progresif juga tidak," ujarnya.
"Mereka berdua memang yang terbaik. Kalau itu yang terbaik, dan yang memilih mereka juga adalah orang-orang yang kredibel, tidak masalah sekelas Leica Marzuki dan Natabaya, tidak masalah," jelas Margarito.
Ke depannya, Margarito berharap baik Wahiduddin dan Aswanto dapat memberikan kinerja terbaiknya bagi MK.
"Faktanya mereka sekarang kan sudah melengkapi Hakim MK yang ada di dalam, cuma masalahnya kan bukan hanya jumlah, tapi sekarang lah mereka unjuk diri. Mereka harus membuktikan kalau mereka bukan orang yg telah salah dipilih," ujarnya.
Dalam seleksi calon hakim konstitusi, ada 11 calon yang diuji oleh Tim Pakar dan anggota Komisi III DPR. Dua calon hakim terpilih menggantikan Akil Mochtar yang menjadi terdakwa dalam dugaan kasus suap dan Harjono yang akan pensiun pada Maret 2014.