Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anis Matta: PKS Tidak Punya Kabinet Bayangan

Kompas.com - 01/03/2014, 18:56 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta menegaskan, partainya tidak membentuk kabinet bayangan menjelang Pemilu 2014. Meski begitu, ia menilai, jika ada parpol yang membentuk kabinet bayangan adalah sebuah yang wajar.

"Enggak, kita enggak membentuk atau tidak punya ide tentang kabinet bayangan itu," kata Anis disela-sela kegiatan Konsolidasi Tim Pemenangan PKS dan Anis Matta for President di Jakarta, Sabtu (1/3/2014).

Anis mengatakan, terlalu terburu-buru bagi PKS jika ingin membentuk kabinet bayangan tersebut. Menurutnya, saat ini yang terpenting yakni membawa PKS untuk dapat keluar sebagai partai tiga besar pemenang pemilu nanti. "Kami sendiri tidak berfikir kesana, kita fokus ke (pemilu) legislatif," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara DPP PKS Mardani Ali Sera mendukung adanya ide pembentukan kabinet bayangan. Kabinet bayangan merupakan suatu bukti bahwa mesin partai bekerja untuk melakukan kaderisasi.

"Yang kita lakukan sudah diplot siapa menkeu, siapa kemenlu kemen BUMN, kemen ESDM. Kita relatif mudah walau PKS engga akan ambil semua. Sisanya profesional atau partai," kata Mardani, Jumat (28/2/2014).

Nama yang sudah mulai muncul yakni Wakil Ketua DPR Sohibul Iman sebagai Menteri Keuangan; Wakil Ketua Komisi III DPR Al Muzammil Yusuf sebagai Menkumham; Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid sebagai Menkopolhukam dan Wasekjen PKS Fahri Hamzah sebagai Menpora. 

"Kita siapkan tiga atau empat menteri, tapi konsepnya semua disipakan karena engga mungkin semua kementerian ya nanti dimusuhi orang-orang. PKS engga rakus, tiga- empat kementerian sudah banyak," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com