Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Dana Kampanye Parpol Dinilai Hanya Formalitas

Kompas.com - 23/02/2014, 19:33 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Laporan dana kampanye partai politik (parpol) dinilai belum transparan karena tak merinci asal usul dana kampanye. Direktur Program Transparency International (TI) Indonesia Ibrahim Fahmi Badoh mengatakan, laporan dana kampanye yang disampaikan parpol hanya formalitas.

"Kami apresiasi parpol sudah melaporkan dana kampanye. Akan tetapi, itu belum mencerminkan pendanaannya karena sumber pendanaannya tidak detil," kata Fahmi, dalam diskusi 'Integritas Keuangan Kandidat pada Pemilu 2014', di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2014).

Fahmi mengatakan, laporan dana kampanye parpol saat ini hanya berupa jumlah dana yang disetorkan oleh seluruh calon legislatif (caleg). Laporan dana kampanye ini, lanjut Fahmi, bisa menjadi acuan kampanye berintegritas. Namun, dari 12 parpol peserta Pemilu 2014, belum ada satu pun yang memenuhi syarat tersebut.

"Belum ada parpol yang menunjukkan kampanye berintegritas," kata Fahmi.

Menurut Fahmi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) seharusnya tidak menerima laporan tersebut. Jika tetap menerima laporan yang tak memenuhi syarat, KPU dinilainya melakukan pembiaran.

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator ICW Ade Irawan pesimistis laporan dana kampanye parpol adalah laporan yang sebenarnya karena tidak mencantumkan sumbangan perseorangan maupun perusahaan.

"Saya tidak yakin laporan dana kampanye ini mencerminkan gambaran yang sebenarnya. Kalau kita lihat, sumbangan untuk kandidat itu lewat jasa, sumbangan perseorangan dan perusahaan banyak yang tidak dicantumkan," kata Ade.

Ade menduga, banyak perusahaan penyumbang yang tidak mau namanya dicantumkan. Tanggal pemberian uang pun dinilai penting untuk mengetahui berapa besar dana sumbangan tersebut. Menurut Ade, KPU bisa lebih aktif bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com