Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pensiun, Oegroseno Belum Niat Jadi Pimpinan KPK

Kompas.com - 18/02/2014, 17:44 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Oegroseno mengaku belum berpikir untuk mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi setelah pensiun dari Kepolisian. Oegroseno akan pensiun akhir Februari 2014.

"Belum berpikir ke arah situ," kata Oegroseno di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (18/2/2014).

Seperti diketahui, KPK akan membutuhkan komisioner baru untuk menggantikan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas. Masa tugas Busyro di KPK akan berakhir akhir tahun ini.

Ketika disinggung rencana setelah pensiun, Oegroseno berjanji akan terus mengabdi kepada bangsa dan negara. "Yang penting jiwa pengabdian kita kepada negara tidak akan pernah berubah," ujarnya.

Saat ditanya mengenai kemungkinan dia terjun ke dunia politik, ia mengaku belum bisa berpolitik. Mantan Kapolda Sumatera Utara itu enggan menyampaikan prediksinya mengenai calon Wakapolri setelah dirinya pensiun. Menurut Oegroseno, saat ini banyak petinggi Polri yang lebih baik darinya.

"Semakin tahun semakin ke depan, banyak yang lebih bagus daripada sekarang," katanya.

Oegroseno menyambangi Gedung KPK untuk membicarakan dengan pimpinan KPK masalah pengembangan karir personel Kepolisian yang ditempatkan di KPK, termasuk penyidik. Terbuka kemungkinan Kepolisian menambah jumlah penyidik yang ditempatkan di KPK sepanjang diperlukan.

Sementara itu, Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, Oegroseno menyambangi Gedung KPK untuk berpamitan dengan pimpinan KPK dan penyidik Polri yang ditempatkan di KPK menjelang berakhirnya masa tugas dia di Kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com