Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Ingat filosofi Pendiri Indonesia, Gotong Royong!

Kompas.com - 16/02/2014, 19:37 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com -  “Bung Karno dan founding fathers yang lain mendirikan Indonesia dengan pendekatan movement di mana program dan gerakan dilebur dalam satu kata, gotong royong!"

Rangkaian kalimat di atas menyentak ratusan hadirin di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura, Minggu (16/2/2014), disampaikan oleh Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan.

Lewat pernyataannya itu, Anies mengatakan bahwa masalah bangsa harus diatasi bersama berbasis gerakan dan gotong royong. Dalam bahasa sederhana, Anies meminta semua orang untuk "turun tangan" membantu Indonesia.

Namun, salah satu audiens bertanya bagaimana mempertahankan semangat "turun tangan" itu. Menurut si penanya, semangat tersebut sangat mungkin redup dan hanya tertinggal sebagai jargon. Menjawab pertanyaan itu, Anies mengatakan di sini pentingnya terus berinteraksi.

Dengan terus berinteraksi, kata Anies, akan muncul inisiatif baru yang didukung infrastruktur organisasi dan sumber daya yang baik. Menggunakan analogi orang yang beribadah, Anies mengatakan iman pun bisa goyah ketika tak rutin berinteraksi dengan Tuhan. "Demikian pula soal semangata 'turun tangan' ini."

Anies mengatakan pula dia mengajak setiap orang untuk "turun tangan" bagi Indonesia karena memang tantangan yang ada di depan bangsa dan negara ini tak ringan. "Bangsa kita ini cenderung selalu pesimistis dan skeptis, optimisme dianggap aneh” kata dia.

Karenanya, ujar Anies, perbuatan dan teladan akan menjadi contoh terbaik untuk mendorong masyarakat ikut terlibat memberi solusi bagi bangsa. “Jangan hanya sekadar membayar pajak, mencoblos ketika pemilu, (tapi) mari kita duduk berdiskusi inisiatif, tidak perlu muluk-muluk, dan tentu saja pemerintah (harus) memberikan dukungan”.

Sebuah kisah inspiratif disisipkan Anies dalam paparannya itu. Seorang temannya, ujar dia, membayari biaya kuliah kedokteran yang mencapai ratusan juta rupiah dari anak pembantunya. Anies mengaku bertanya kepada temannya itu, mengapa dia mau melakukan hal tersebut.

Jawaban dari temannya, tutur Anies, sangat sederhana. “Saya tidak ingin melihat pembantu saya pensiun sebagai seorang pembantu, tetapi sebagai ibu seorang dokter," kata Anies menirukan jawaban temannya.

Contoh sederhana sepert ini, kata Anies, menunjukkan sikap "turun tangan" yang dimulai dari hal kecil di sekitar kita. Menutup sesi diskusi bertajuk "Leadership, Enterpreneur, and Education" ini, Anies menitip pesan, "Orang-orang baik tumbang bukan hanya karena banyak orang jahat, tetapi (karena) banyaka orang-orang baik yang diam dan mendiamkan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com