Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Didesak Tetapkan Jokowi sebagai Capres Sebelum Pileg

Kompas.com - 16/02/2014, 12:35 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan didesak menetapkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden pada Pemilu 2014 sebelum pelaksanaan Pemilu Legislatif mendatang. Jokowi dianggap ampuh untuk menarik dukungan untuk PDIP dalam Pileg yang akan digelar 9 April.

Hal itu dikatakan Koordinator Aksi Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Ferdinan Hutahaean saat acara deklarasi dukungan Jokowi sebagai Presiden di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2014).

"Bahkan kalangan golput yang selama ini menganggap mengikuti pemilu adalah sia-sia karena tidak membawa perubahan, kini sudah diyakinkan oleh prestasi Jokowi," kata Ferdinan.

Ferdinan menyayangkan langkah orang-orang di sekitar Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang mendorong Megawati maju kembali sebagai capres di Pilpres 2014. Langkah itu dinilainya kurang tepat.

 

Ia mengingatkan Megawati agar mewaspadai pihak-pihak tertentu yang ingin menjatuhkan PDI Perjuangan saat pemilu nanti. Menurutnya, banyak pihak di luar PDI Perjuangan yang mendekati orang-orang dekat Megawati agar nantinya memberikan masukan yang salah.

"Ibu Megawati merupakan penyambung lidah rakyat nomor dua setelah Bung Karno. Maka Ibu Megawati jangan sampai memperoleh informasi yang salah, apalagi jika sampai diberi masukan yang salah," ujarnya.

Jika nantinya PDI Perjuangan tetap mencalonkan Megawati sebagai capres, Ferdinan menganggap, slogan PDIP sebagai partai yang mengedepankan kaderisasi hanya isapan jempol.

Seperti diberitakan, elektabilitas Jokowi sebagai capres selalu teratas berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei, relatif jauh diatas elektabilitas Megawati. Namun, Jokowi tak pernah mau berkomentar mengenai pencapresan dengan alasan fokus pada pekerjaan sebagai Gubernur.

PDIP mengaku memasukkan Jokowi dalam skenario menghadapi Pilpres 2014. Skenario pertama, jika mereka berhasil melewati ambang batas pencalonan presiden-wakil presiden, maka sudah ada dua nama di internal yang akan dipasangkan sebagai capres dan cawapres, yakni Megawati Soekarnoputri dan Jokowi.

Skenario kedua, jika suara PDI-P di Pemilu Legislatif 2014 tidak cukup untuk mengusung pasangan capres-cawapres sendiri, maka Jokowi akan dipasangkan dengan cawapres dari partai koalisi. Karena itu, PDIP baru akan memutuskan pencapresan setelah Pileg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com