"Bersikaplah netral atau tidak memihak kepada partai atau caleg tertentu. Jika ada warga jemaat yang menjadi caleg, tetaplah perlakukan dia seperti jemaat pada umumnya," kata Henry, saat membacakan pesan pastoral di Wisma PGI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2014).
PGI, kata Henry, juga meminta gereja-gereja yang berada di bawah naungannya untuk tidak menjadikan gereja sebagai arena kampanye parpol dan caleg. Menurut dia, hal ini penting demi menjaga keharmonisan kehidupan persekutuan gereja.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PGI Pdt Andreas A Yewangoe mengatakan, PGI akan netral terhadap parpol dan caleg yang akan bertarung dalam Pemilu 2014. Akan tetapi, PGI membuka ruang diskusi,
"Silakan saja mereka datang ke sini, tapi sebagai tamu. Kami tidak akan meminta jemaat untuk mendukung dia. Ya, kami obyektif saja," kata Andreas.
Selain soal netralitas, PGI juga meminta gereja-gereja untuk memberikan pendidikan politik kepada para jemaatnya. Pendidikan politik itu dilakukan dengan mengajak para jemaat untuk menggunakan hak pilihnya dalam pemilu sekaligus menolak segala bentuk politik uang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.