"Karena di sinilah finalisasi hasil pemilu dilakukan. Kemungkinan adanya gangguan, baik fisik maupun non-fisik mungkin saja terjadi," kata Rikwanto.
Simulasi ini dimulai dengan kericuhan yang terjadi di ruang sidang utama. Suasana rapat antara pimpinan KPU dan perwakilan dari partai politik peserta pemilu awalnya berjalan tertib. Kericuhan mulai terjadi saat beberapa perwakilan parpol tak puas dengan hasil pemilu.
Unit Provos dan Pamobvit yang mengamankan ruang sidang langsung menangkap orang yang dianggap sebagai provokator. Tiga orang dibawa ke Mapolda Metro Jaya dengan menggunakan mobil tahanan unit Reskrim. Para pimpinan KPU juga diungsikan ke tempat yang aman.
Puluhan massa pendukung peserta pemilu yang sudah berada di depan Gedung KPU juga ikut memperkeruh situasi. Kendati demikian, kedatangan mereka sudah dihadang oleh unit Sabhara yang sudah membentuk pagar betis.
Rikwanto mengatakan, simulasi kali ini berbeda dengan simulasi sebelumnya yang dilakukan di depan Gedung Bawaslu. Kali ini, titik kericuhan hanya dipusatkan di ruang sidang. Simulasi di jalanan seperti di depan Gedung Bawaslu takkan dilakukan pada simulasi-simulasi selanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.