Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Mobil Mewah, Wawan Punya SPBU dan SPBG

Kompas.com - 03/02/2014, 21:04 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengusaha Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan disebut memiliki sejumlah aset yang tersebar di beberapa wilayah, di antaranya stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG).

Informasi mengenai aset-aset Wawan ini disampaikan manajer divisi aset di perusahaan Wawan, PT Bali Pasific Pragama, yang bernama Agah Muhammad Noor.

"Di Serang satu SPBU, kemudian di Bandung SPBG satu," kata Agah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (3/2/2014), seusai diperiksa KPK sebagai saksi bagi Wawan.

Selain SPBU dan SPBG, katanya, Wawan memiliki aset lain berupa unit apartemen di Jakarta, serta rumah kos di Bandung, Jawa Barat.

Agah mengatakan bahwa aset-aset tersebut sudah didaftarkan ke dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) atas nama istri Wawan, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.

"Itu sudah masuk daftar LHKPN Bu Airin. Jadi yang saya urus semuanya sudah terdaftar di LHKPN," katanya.

Kendati didaftarkan dalam LHKPN Airin, menurut Agah, aset-aset tersebut diatasnamakan Wawan sendiri.

Agah yang mengaku bekerja dengan Wawan sejak 1995 itu hanya mengurus sebagian aset Wawan. Menurutnya, ada orang lain yang dipercayakan Wawan untuk mengurus sejumlah aset lainnya. Untuk mengurus mobil dan motor Wawan, misalnya, ditunjuk orang lain yang juga berstatus sebagai pegawai PT Bali Pasific Pragama.

"Itu orang lain di kantor," ujarnya.

Sementara untuk lahan dan bangunan, menurut Agah, kebanyakan diurus langsung oleh Wawan. Dia juga mengatakan bahwa dokumen-dokumen yang disita KPK dari kantor Wawan beberapa waktu lalu memuat semua data mengenai aset adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah tersebut.

Hari ini, Agah dikonfirmasi penyidik KPK mengenai dokumen yang disita dari ruangannya di kantor perusahaan Wawan. Menurut penyidik KPK, kata Agah, aset yang terdata dalam dokumen di ruangan kerja Wawan lebih banyak daripada yang terdata dalam dokumen-dokumen di ruangan Agah.

"Cuma awalnya mereka menanyakan, kok data yang ada di ruang kerja Pak Wawan dengan yang ada di saya tuh jauh banget jumlahnya, gitu," tuturnya.

Menurut Agah, data mengenai aset Wawan dalam dokumen di ruangan kerjanya lebih sedikit dari yang ditemukan di ruangan Wawan karena Agah mengaku tidak mengurus 100 persen aset bosnya tersebut.

"Kalau yang ada di saya, hanya yang diurus oleh saya saja," ucapnya.

KPK tengah menelusuri aset Wawan yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana pencucian uang. Juru Bicara KPK Johan Budi menyebutkan bahwa Wawan memiliki lebih dari 100 item aset yang tersebar di Jakarta, Banten, dan Bali.

Selain diduga melakukan pencucian uang, Wawan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak, dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten, dan alat kesehatan di Tangerang Selatan.

Hingga kini, KPK menyita 17 mobil dan satu sepeda motor Harley-Davidson terkait penyidikan dugaan pencucian uang Wawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com