Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/02/2014, 11:28 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Gede Pasek Suardika, mengatakan, kader-kader Partai Demokrat yang tengah menghadapi masalah hukum sebaiknya berkonsentrasi dengan masalah tersebut demi menjaga elektabilitas partai. Dia menyebut Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan seharusnya berkonsentrasi menghadapi kasus pengadaan videotron di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang dipimpinnya. Kasus ini menyeret nama anak Syarief, Rivan.

"Mereka yang sudah gagal lebih baik dengan kesadarannya, konsentrasi dengan masalah yang harus dihadapi. Kan dulu Mas Anas disuruh konsentrasi ke masalah hukum, Mas Syarief harus konsentarsi menghadapi kasus hukum, seperti kasus videotron, kan mesti telaten itu," kata Pasek di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (3/2/2014), saat menjenguk mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

KOMPAS/RIZA FATHONI Sjarifuddin Hasan, Ketua Harian Partai Demokrat .
Kasus dugaan korupsi pengadaan videotron ini ditangani Kejaksaan Agung. Menurut Pasek, Kejaksaan Agung tahu sejauh mana keterlibatan Syarief. Pasek yang tengah menghadapi pemecatan sebagai anggota DPR dan kader Partai Demokrat ini mengatakan, cukup banyak kasus yang menjerat kader Partai Demokrat saat ini.

"Kalau lihat kasusnya cukup banyak itu. Di Kemenkop UKM ada, di Kementerian ESDM ada, konsentrasilah lebih baik mereka di sana," ucapnya.

Menurutnya, Demokrat harus melakukan reformasi internal besar-besaran untuk menaikkan elektabilitasnya. Konsolidasi yang kurang, kata Pasek, menjadi masalah Demokrat saat ini.

"Jadi, sistem kabinet yang ada di PD tidak menunjang menaikkan elektabilitas, faktanya kan begitu, masih ada waktu pembenahan, saya kira tinggal ditata saja," ujarnya.

Mengenai pemecatannya, Pasek mengatakan bahwa hingga kini dia masih bekerja sebagai anggota DPR. Surat pemecatannya dikembalikan pimpinan DPR kepada DPP Partai Demokrat beberapa waktu lalu karena dianggap cacat hukum. Surat tersebut hanya ditandatangani Syarief selaku Ketua Harian dan Edhie Baskoro Yudhoyono selaku Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. Padahal, menurut aturan, surat pemecatan tersebut harus ditandatangani ketua umum partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com