"Risma bisa diperhitungkan juga, karena ini temuan dari masyarakat," kata Eva, dalam sebuah diskusi politik, di Jakarta, Minggu (2/2/2014).
Eva menuturkan, di internal PDI Perjuangan belum ada pembicaraan serius menyikapi popularitas dan elektabilitas Risma yang terus mengalami peningkatan. Namun demikian, ia tekankan bahwa partainya tak mungkin tinggal diam jika dukungan dari masyarakat pada Risma semakin meluas. "Kalau ada desakan kuat enggak mungkin kita enggak merespons," katnaya.
Untuk diketahui, dalam survei yang dilakukan Political Communicatin (Polcomm) Institute, Tri Rismaharini (19,1 persen) menjadi salah satu pesaing terkuat dari politisi PDI Perjuangan yang saat ini menjabat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Selain Risma, tokoh lain yang dianggap mampu menyaingi Jokowi adalah Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso (18,5 persen), calon wakil presiden dari Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo (10,8 persen), Ketua Dewan Syura Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra (9,7 persen), dan Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani (9,6 persen).
Sedangkan untuk lima tokoh non partai politik, nama Menteri BUMN Dahlan Iskan (18,7 persen) dianggap paling cocok menjadi pesaing Jokowi. Selanjutnya ada nama Ketua DPD Irman Gusman (11,9 persen), anggota BPK Ali Masykur Musa (11,2 persen), mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD (10,7) persen, dan mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan (8,7 persen).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.