Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Langkah Pemerintah Atasi Erupsi Sinabung

Kompas.com - 28/01/2014, 10:52 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pemerintah pusat mengklaim telah melakukan sejumlah langkah penanggulangan bencana erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Langkah tersebut dilakukan menyusul keputusan yang diambil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menetapkan tujuh kebijakan penanggulangan bencana tersebut.

Staf Khusus Presiden Bidang Bansos dan Bencana Alam Andi Arief menjelaskan, langkah-langkah konkrit yang diambil pemerintah seperti dikutip situs Sekretariat Kabinet adalah:

1 Bidang Pendidikan: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan memberikan beasiswa Rp 450.000 per siswa untuk 2.815 siswa SD, Rp 750.000 per siswa untuk 2.052 siswa SMP, dan Rp 1 juta per siswa untuk 1.141 siswa SMA yang terdampak erupsi Sinabung. Untuk mahasiswa masih dilakukan pendataan jumlahnya. Mahasiswa akan menerima bantuan Rp 2,5 juta.

Selain itu, lanjut Andi, Kemdikbud juga akan menyerahkan seragam sekolah, buku pelajaran, perlengkapan sekolah, tenda belajar, dan program trauma counseling. Total bantuan sementara yang akan disalurkan Rp 4,6 miliar.

“Bantuan ini akan diserahkan kepada para siswa setelah 7 Februari 2014 melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Karo,” papar Andi.

2. Pertanian: Kementerian Pertanian telah menyiapkan bibit bagi para petani apabila mereka ingin menanam bibit sayuran seperti cabe, tomat, ubi, kentang, dan jeruk untuk lahan sekitar 508 hektar dan kopi untuk lahan sekitar 65 hektar.

“Peralatan pertanian juga telah diserahkan dari Menteri Pertanian kepada Bupati Karo berupa pompa air, kultivator, dan traktor tangan yang masing-masing berjumlah 20 unit,” jelas Andi.

3. Pemberdayaan masyarakat melalui cash for workatau padat karya telah dimulai untuk 2.000 KK di 13 titik terhitung mulai Sabtu (25/1). Bantuan diberikan Rp 50.000 per keluarga per hari.  BNPB menggandeng BRI untuk penyaluran dananya ke warga yang bekerja agar transparan.

Seperti diberitakan, Presiden SBY telah menyampaikan tujuh kebijakan yang akan dilakukan pemerintah dalam penanganan korban terdampat erupsi Gunung Sinabung. Ketujuh langkah itu adalah:

Pertama, Presiden meminta agar kebutuhan pokok di tempat penampungan sementara terus dijaga dan ditingkatkan hingga Maret 2014.

Kedua, Presiden mengistruksikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperhatikan para siswa secara khusus melalui sistem dan skema yang ada seperti pemberian Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan pemberian beasiswa bagi para korban gunung Sinabung, di berbagai tingkatan pendidikan (SD, SMP, SMA, dan mahasiswa).

Ketiga, segera melakukan program Cash For Work untuk membantu menstimulasi para korban agar dapat bekerja atau berkreasi di tempat penampungan sementara. Cash for Work dilakukan melalui berbagai skema bantuan langsung tunai.

Keempat, mengalokasikan dana bantuan untuk mengatasi kerusakan-kerusakan  di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.

Kelima, Presiden meminta OJK untuk melakukan penjadwalan kembali utang-utang korban bencana Sinabung.

Keenam, relokasi kepada 1000 Kepala Keluarga dalam radius 3 km ke tempat yang lebih aman.

Ketujuh, Presiden telah menunjuk Kepala BNPB untuk memimpin  koordinasi penanggulangan bencana Sinabung dibantu oleh Kepala Staf Kodam (KASDAM) Bukit Barisan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, serta TNI-Polri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com