Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Ibas Difitnah, Ibu Ani Sering Menitikkan Air Mata

Kompas.com - 18/01/2014, 15:54 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Selama dua periode menjabat sebagai kepala negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku kerap dihujani fitnah. Dalam bukunya yang berjudul Selalu Ada Pilihan, Yudhoyono menceritakan bahwa fitnah tak hanya menimpa dirinya, tetapi juga keluarga dan teman-temannya.

“Keluarga besar kami sering merasa menjadi susah atau dicurigai karena tahu mereka adalah keluarga SBY,” tulisnya dalam halaman 248.

Lewat bab yang berjudul "Keluarga dan Teman pun Ikut Jadi Korban" itu, Yudhoyono menceritakan keluhan yang disampaikan keluarga dan teman-temannya. Mereka mengeluh karena kerap dikait-kaitkan dengan posisi mereka sebagai keluarga atau teman seorang Presiden.

Dalam bab tersebut, Yudhoyono menceritakan bahwa putra bungsunya, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, adalah anggota keluarga yang paling sering difitnah. “Tampaknya, di samping saya, Ibas-lah yang paling sering dihujani fitnah dan pergunjingan. Seperti tak ada habis-habisnya. Istri saya sering menitikkan air matanya mendengar betapa tiada hari tanpa fitnah bagi Ibas,” tulis Yudhoyono.

Sebagai seorang anggota DPR sekaligus Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, katanya, fitnah yang didapatkan Ibas tidak tanggung-tanggung. Mulai dari menerima aliran dana Rp 500 miliar dari Bank Century, hingga menerima aliran uang Hambalang dari perusahaan milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.

“Saya diberitahu oleh sejumlah orang yang dekat dengan Nazaruddin, bahwa dia dibujuk untuk mengatakan bahwa Ibas terima aliran dana Hambalang. Nazaruddin juga diminta membenarkan apa yang dikatakan oleh seseorang yang tengah dijadikan tersangka KPK karena tuduhan korupsi, dengan imbalan dana yang amat besar,” kata Yudhoyono seperti yang dikutip dalam bukunya.

Tak hanya itu, menurut Yudhoyono, fitnah terhadap Ibas juga menyasar kehidupan pribadi putra bungsunya tersebut. Pada hari-hari pernikahan Ibas dengan Aliya Rajasa sekitar November 2011, muncul pergunjingan seputar pernikahan keduanya. Aliya bahkan sempat menangis dan mengadu kepada ibunya, Okke Hatta Rajasa.

“Aliya sakit hati karena diberitakan perkawinan saya dengan Mas Ibas ini adalah perkawinan politik. Padahal, kami benar-benar saling menyayangi,” tulis SBY menceritakan kembali keluhan Aliya ketika itu.

Ibas juga sempat menjadi pergunjingan di media sosial karena hampir tidak pernah mengenakan baju lengan pendek. Dalam bukunya, Yudhoyono menjelaskan bahwa putranya itu hampir selalu menutup lengannya itu bukan karena bertato, bergambar salib, atau penuh goresan silet tanda pengguna narkoba seperti yang dicurigai masyarakat dunia maya selama ini.

“Mungkin saya sudah kehabisan kata-kata untuk mengatakan bahwa berita itu bohong dan juga fitnah yang kejam. Terus terang, selama ini Ibas lebih nyaman menggunakan baju lengan panjang karena ia menyadari badannya kurus. Seperti halnya masa muda saya dulu yang juga relatif kurus. Itu saja,” katanya.

Menurut Yudhoyono, berita miring yang menimpa dia dan keluarganya ini yang kemudian menjadi alasan baginya untuk menunjuk pengacara keluarga. Karena tidak ada kasus hukum apa pun, katanya, para pengacara itu lebih berperan sebagai pemberi nasihat atau bantuan hukum jika diperlukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com