JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Polri Jenderal Pol Sutarman mengatakan, proses pengamanan fisik tahapan Pemilu 2014 akan dimulai pada Maret 2014 hingga presiden dan wakil presiden terpilih selesai menjalani proses pelantikan.
“Selama 224 hari sampai dengan proses pelantikan presiden terakhir. Tanggal mulainya 16 Maret,” kata Sutarman disela-sela kegiatan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Polri di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Rabu (8/1/2014).
Sutarman menyatakan, persiapan pengamanan pemilu sebetulnya telah dilaksanakan sejak jauh hari. Persiapan itu mulai dari langkah preventif, preemtif hingga represif. Polri telah memetakan daerah-daerah yang memiliki kerawanan, baik rawan sosial maupun rawan konflik. Pemetaan tersebut, berdasarkan pengalaman Polri dalam mengamankan jalannya pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah sebelumnya.
“Ada daerah yang padat penduduk yang selama ini selalu terjadi konflik saat pemilukada, (seperti) Maluku, kemudian Sulawesi Selatan ada beberapa kabupaten, itu sudah kita petakan semua,” katanya.
Sebelumnya, Sutarman mengatakan, setiap tahapan pemilu memiliki potensi kerawanan masing-masing. Hal itu disebabkan karena adanya ketidakpuasan yang timbul baik dari masyarakat, partai politik maupun calon anggota legislatif.
Adapun sejumlah ancaman yang perlu diwaspadai diantaranya praktik politik uang, tahapan kampanye dan intimidasi, serta ancaman meningkatnya aksi teroris jelang Pemilu 2014. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme telah mengingatkan kepada seluruh pemangku jabatan atas meningkatnya ekskalasi pergerakan teroris jelang pemilu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.