"Saya tidak mau terlalu pusingkan soal tahun politik," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (30/12/2013).
Menurut dia, tugasnya bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI lainnya akan menumpuk di tahun 2014.
Ia masih harus memenuhi janji menuntaskan kawasan kumuh, menghilangkan banjir dan kemacetan lalu lintas. Ketiga target utama itu, lanjut dia, akan "dikeroyok" berbarengan.
Basuki mengharapkan tiga program utama itu dapat terlihat di akhir masa jabatan pada tahun 2017. Termasuk dengan target APBD DKI mencapai Rp 100 triliun.
Adapun, beberapa program yang telah dikerjakan Pemprov DKI adalah pembenahan sisi perumahan, pembangunan pasar rakyat untuk menampung pedagang kaki lima, pengaturan lalu lintas melalui sterilisasi jalur Transjakarta, dan normalisasi sungai atau waduk.
Sementara beberapa target lain yang sudah tercapai antara lain pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui e-katalog dan penyusunan anggaran dalam APBD DKI 2014 dengan menggunakan sistem e-budgeting.
Tahun depan, rencananya Pemprov DKI akan menerapkan e-budgeting sehingga penyusunan anggaran dapat dirinci dengan baik. Begitu juga dengan penerapan kebijakan penarikan cash atau tunai melalui Bank DKI hanya maksimal Rp 100 juta. Lebih dari angka tersebut harus melalui sistem transfer antarbank.
Pemprov DKI Jakarta juga akan mengoperasikan sebanyak 301 unit Transjakarta, 346 unit bus sedang, lima bus tingkat wisata gratis. Pemprov DKI juga akan menyelesaikan jalan inspeksi sungai dan waduk untuk memudahkan upaya normalisasi dan sebagai jalan alternatif mengatasi kemacetan.
"Bagi saya, tahun 2014 jauh lebih penting. Makanya saya enggak mau mencampuri urusan politik atau partai," kata Basuki.