Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tatu Chasanah Terpilih Jadi Pemimpin Golkar di Banten

Kompas.com - 27/12/2013, 16:32 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) DPD I Partai Golkar Provinsi Banten memutuskan Tatu Chasanah sebagai Ketua DPD I Golkar Provinsi Banten.

Keputusan diambil setelah perolehan suara Tatu unggul tipis dari perolehan suara pesaingnya, Iman Aryadi, dalam Musdalub DPD I Partai Golkar, yang digelar di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (27/12/2013).
KOMPAS.com/Indra Akuntono Ratu Tatu Chasanah

Berdasarkan penghitungan suara, Tatu memperoleh 6 suara, sedangkan Iman mendapatkan 5 suara. Sementara itu, Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar tak memberikan suaranya.

Musdalub DPD I Partai Golkar yang berlangsung sekitar 180 menit ini dipimpin oleh Ketua Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Partai Golkar Suparman.

Sesuai keputusan Musdalub DPD I Partai Golkar, Ratu Tatu akan mengisi posisi Ketua DPD I Partai Golkar sampai 2015 nanti.

Dalam Musdalub DPD I Partai Golkar, ada dua kandidat yang maju. Mereka adalah Wakil Bupati Serang Tatu Chasanah dan Wali Kota Cilegon Iman Aryadi.

Musdalub DPD I Partai Golkar Provinsi Banten digelar untuk mengisi kekosongan posisi pimpinannya.

Sebelumnya, posisi itu dijabat oleh almarhum Hikmat Tomet, atau suami Atut Chosiyah. Hikmat Tomet meninggal dunia setelah sakit beberapa waktu lalu.

Dari 12 suara dalam Musdalub DPD I Partai Golkar, delapan suara berasal dari DPD II kabupaten/kota, satu suara dari organisasi pendiri Partai Golkar, satu suara dari organisasi yang didirikan, satu suara dari organisasi sayap, dan satu suara dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com