Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai mengibaratkan, persoalan terorisme di Indonesia sebuah jaring laba-laba besar. Pasalnya, banyaknya kelompok dan sel baru yang terbentuk setelah para gembong teroris besar ditangkap.
Anysaad mencontohkan, penangkapan terhadap sejumlah terduga teroris di sejumlah kota beberapa waktu lalu seperti di Medan, Jakarta, Bekasi, Lamongan dan Bima membuktikan jika kelompok teroris telah menyebar hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Ia mengatakan, ada hubungan antara kelompok satu dengan yang lain.
“Jika ditarik garis, kayak jaring laba-laba yang saling berkaitan. Soalnya, orang-orangnya ya itu-itu saja,” kata Ansyaad dalam diskusi ‘Catatan Akhir Tahun 2013 Penanganan Terorisme dan Antisipasi Potensi Radikal Terorisme di Tahun 2014’ di Jakarta, Kamis (19/12/2013).
Ansyaad mengatakan, kelompok ini bergerak dalam skala kecil. Kendati demikian, aparat diminta untuk tetap mewaspadai pergerakan mereka. Pasalnya, kelompok tersebut bergerak secara rapi dan teratur.
Ansyaad menambahkan, ada hal menarik dari sejumlah penangkapan terduga teroris oleh Densus 88. Para terduga teroris tersebut memiliki kesamaan dalam hal ideologi dan motif dalam melakukan aksi teror mereka. “Mereka bergerak secara otonomi, masing-masing. Tapi sebetulnya saling berkaitan satu sama lainnya,” ujarya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.