Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto Kritik Minimnya Perhatian Pemerintah terhadap Riset

Kompas.com - 13/12/2013, 16:57 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Bakal calon presiden yang diusung Partai Hanura Wiranto mengkritik minimnya perhatian pemerintah terhadap riset serta ilmu dan teknologi. Imbasnya, para ahli lebih memilih bekerja di luar negeri dan inovasi di dalam negeri rendah.

Kritikan itu disampaikan Wiranto ketika acara diskusi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta, Jumat (13/12/2013).

Wiranto menyinggung anggaran untuk riset di Indonesia yang hanya 0,08 persen dari produk domestik bruto (PDB). Ia lalu membandingkan dengan anggaran di negara lain seperti Israel sebesar 4,28 persen, Finlandia 3,96 persen, Swedia 3,62 persen, Korea Selatan 3,36 persen, Jepang 3,02 persen, Amerika Serikat 2,79 persen, Singapura 2,72 persen dan China 1,7 persen.

"Indonesia paling hebat 0,08 persen," kata Wiranto disambut tawa para hadirin.

Wiranto menambahkan, jabatan peneliti di Indonesia tidak menarik atau masih di bawah profesi guru. Menurutnya, kasta peneliti menjadi tidak menarik sehingga sedikit anak-anak muda yang masuk dalam dunia penelitian.

"Lalu muncul orang-orang yang punya bakat hijrah ke luar negeri. Jumlahnya cukup mencengangkan. Ada 7.000 tenaga ahli Indonesia bergelar S-2, S-3, profesor bekerja di luar negeri. Mereka bukannya tidak cinta negeri, tapi pergi karena enggak punya pekerjaan di negeri ini," kata Wiranto.

Jika terpilih menjadi presiden, Wiranto berjanji akan menggelontorkan anggaran untuk penelitian di atas 3 persen dari GDP. "Tapi secara bertahap. Kalau enggak bertahap, enggak siap. Seperti dana pendidikan 20 persen, dikasih enggak habis, arahnya enggak jelas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com