Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta Konvensi Demokrat Belum Mampu Tandingi Jokowi

Kompas.com - 06/12/2013, 06:13 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan, belum ada satu pun peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat yang mampu menandingi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Menurut Burhanuddin, ke-11 peserta konvensi tersebut hingga saat ini tidak mampu melampaui ekspektasi yang diharapkan publik. "Mungkin karena (masalah) waktu juga mereka belum muncul. Minimal satu atau dua orang di antaranya belum kelihatan sebagai figur alternatif yang mampu menandingi Jokowi," katanya di Jakarta, Kamis (5/12/2013).

Burhan mengatakan, para peserta konvensi yang diharapkan oleh publik setidaknya relatif memiliki integritas, kredibilitas, dan popularitas yang setara dan seimbang dengan Jokowi.

Hal inilah, katanya, yang menjadi salah satu penyebab konvensi yang diselenggarakan Partai Demokrat tersebut belum mampu merebut perhatian publik. Penyebab lainnya, menurut Burhanuddin, adalah desain acara konvensi yang kurang mengadu program dan ide antarpeserta.

Selain itu, ia juga mempersoalkan pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, yang dinilainya memasang barikade yang tidak memungkinkan adanya pertarungan ide dan gagasan antarpeserta.

"Jadi, dengan adanya konvensi yang 'santun' itu seolah-olah menutup pintu terhadap munculnya pertengkaran ide. Padahal, seharusnya itu yang harus diperbanyak frekuensinya di dalam tahapan-tahapan konvensi," jelas pengajar ilmu politik di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah itu.

Ia juga menambahkan, rencana Komite Konvensi yang akan mengadakan pertarungan ide antarpeserta pada tahun depan terlalu lama. Menurutnya, hal itu seharusnya dilakukan sejak konvensi baru dimulai.

Dengan begitu, katanya, konvensi akan mendapatkan perhatian dan diliput oleh media massa secara luas sehingga bisa dipertontonkan di depan publik. "Tetapi, kalau proses konvensi seperti tiga bulan terakhir, menurut saya, kurang gereget sama sekali dan itu gagal memberikan insentif bagi Partai Demokrat untuk mengembalikan kepercayaan publik," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imigrasi Berupaya Pulihkan Layanan Pakai 'Back Up' PDN Kominfo di Batam

Imigrasi Berupaya Pulihkan Layanan Pakai "Back Up" PDN Kominfo di Batam

Nasional
Ada Erick Thohir pada Pertemuan Prabowo dan Ketum Parpol KIM, Begini Penjelasan Airlangga

Ada Erick Thohir pada Pertemuan Prabowo dan Ketum Parpol KIM, Begini Penjelasan Airlangga

Nasional
Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Nasional
Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Nasional
Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Nasional
KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

Nasional
Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Nasional
Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Nasional
Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com