Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: Pemira untuk Tingkatkan Elektabilitas Partai

Kompas.com - 05/12/2013, 21:37 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera memutuskan melakukan pemilihan raya (pemira) untuk menentukan calon presiden yang akan diusung pada Pemilu 2014. Mekanisme pemira ini adalah yang pertama kalinya dilakukan PKS untuk memilih capres.

Apa alasan PKS menggelar pemira itu?

Presiden PKS Anis Matta mengakui pelaksanaan pemira memang tak luput dari upaya meningkatkan elektabilitas partai yang terpuruk akibat kasus korupsi. "Kami tidak menutupi bahwa ini untuk mendongkrak elektabilitas partai," ujar Anis saat berbincang dengan sejumlah media di Jakarta, Kamis (5/12/2013).

Meski demikian, Anis menegaskan bahwa partainya bersungguh-sungguh melakukan pemira. Menurutnya, pemira yang dilakukan PKS memang disiapkan dan dilakukan secara kredibel dan transparan.

"Ini bukan main-main. Jangan sampai pemira ini dianggap hanya untuk meloloskan satu orang atau hasil akhirnya sudah diduga," ucap Anis.

Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat yang diajukan sebagai salah satu kandidat PKS ini menuturkan, seluruh kader terlibat dalam proses ini. Sebanyak 22 kandidat yang maju sebagai calon bakal presiden merupakan usulan kader di daerah. Seluruh kandidat, kata Anis, juga tidak melakukan mobilisasi massa layaknya konvensi yang dilakukan partai lain.

"Ini murni dinamika kader di bawah. Setelah ditetapkan satu nama, baru semuanya bergerak untuk nama itu," ujarnya.

Anis menyatakan, larangan pertarungan antarkandidat bertujuan menghindari konfrontasi yang terjadi di internal partai. Menurutnya, kader PKS hanya cukup bertarung dengan partai lain. Selain itu, Anis menjelaskan, selama dua kali pemilu, PKS belum pernah mengajukan calon presiden sendiri. Pada tahun ini, dorongan itu muncul dari kader sehingga PKS melaksanakan pemilihan secara internal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Perketat Diklat untuk Caleg Terpilih Sebelum Bertugas

PDI-P Perketat Diklat untuk Caleg Terpilih Sebelum Bertugas

Nasional
Pengamat Sebut Hasil Rakernas 5 PDI-P Jadi Sinyal Partai Banteng Oposisi Prabowo-Gibran

Pengamat Sebut Hasil Rakernas 5 PDI-P Jadi Sinyal Partai Banteng Oposisi Prabowo-Gibran

Nasional
98 Persen Jemaah Gelombang Pertama Belum Pernah Berhaji

98 Persen Jemaah Gelombang Pertama Belum Pernah Berhaji

Nasional
Ahok: Saya Enggak Gitu Paham Sumut...

Ahok: Saya Enggak Gitu Paham Sumut...

Nasional
Ahok Ungkap Tugas dari Megawati

Ahok Ungkap Tugas dari Megawati

Nasional
Patroli dengan AU Malaysia di Selat Malaka, TNI AU Kerahkan 2 Jet Tempur F-16

Patroli dengan AU Malaysia di Selat Malaka, TNI AU Kerahkan 2 Jet Tempur F-16

Nasional
Megawati: Lebih Baik 'Aku Cinta Padamu', Susah Banget Pakai 'Saranghae', Bukannya Menghina...

Megawati: Lebih Baik "Aku Cinta Padamu", Susah Banget Pakai "Saranghae", Bukannya Menghina...

Nasional
Tidak Akan Sampaikan Sikap Politik di Rakernas, Megawati: Enak Wae, Gue Mainin Dulu Dong

Tidak Akan Sampaikan Sikap Politik di Rakernas, Megawati: Enak Wae, Gue Mainin Dulu Dong

Nasional
Megawati: Saya Tahu Permainan Impor Pangan

Megawati: Saya Tahu Permainan Impor Pangan

Nasional
Puncak Perayaan Hari Lansia Nasional 2024 Bakal Digelar di Aceh Utara

Puncak Perayaan Hari Lansia Nasional 2024 Bakal Digelar di Aceh Utara

Nasional
Sindir Impor Beras, Megawati: Dibuat Sedemikian Rupa, sepertinya Kekurangan Terus

Sindir Impor Beras, Megawati: Dibuat Sedemikian Rupa, sepertinya Kekurangan Terus

Nasional
17 Sikap PDI-P Hasil Rakernas, Mandatkan Kembali Megawati Jadi Ketua Umum

17 Sikap PDI-P Hasil Rakernas, Mandatkan Kembali Megawati Jadi Ketua Umum

Nasional
Sindir Puan dan Risma, Megawati: Penggede Partai Lama-lama Tambah Cengeng

Sindir Puan dan Risma, Megawati: Penggede Partai Lama-lama Tambah Cengeng

Nasional
Anggota DPR Komisi III: Kapolri dan Jaksa Agung Perlu Duduk Bersama Telusuri Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus 88

Anggota DPR Komisi III: Kapolri dan Jaksa Agung Perlu Duduk Bersama Telusuri Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus 88

Nasional
Penutupan Rakernas PDI-P, Megawati Sebut Sudah Beri Tugas untuk Ahok

Penutupan Rakernas PDI-P, Megawati Sebut Sudah Beri Tugas untuk Ahok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com