Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Anggap Enteng Rhoma Irama...

Kompas.com - 03/12/2013, 21:21 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar komunikasi politik Universitas Indonesia, Effendi Ghazali, tak sependapat jika kehadiran Rhoma Irama dalam barisan bakal calon presiden PKB tak membawa keuntungan untuk partai yang membesutnya. Bagi Effendi, sosok Rhoma sangat populer dan dapat memengaruhi suara masyarakat pemilih.

Effendi menjelaskan, sebagai pedangdut, Rhoma memiliki banyak penggemar setia yang tersebar hampir di seluruh penjuru Indonesia. Hal ini menurutnya yang membuat PKB mempertimbangkan menjajakan Rhoma dalam barisan bakal calon presiden bersama tokoh lainnya.

"Jangan anggap enteng Rhoma, pendukungnya banyak, akan ada dampak psikologis positif yang masuk ke PKB," kata Effendi di Jakarta, Selasa (3/12/2013).

Selanjutnya, ia juga melihat, keuntungan tersebut tak hanya didapat oleh PKB, tetapi juga Rhoma secara pribadi. Suara pemilih PKB akan meningkat dengan kehadiran Rhoma, dan secara pribadi, popularitas Rhoma juga akan kembali terangkat seiring sepak terjangnya di dunia politik.

"Kedua belah pihak mendapat keuntungan, yang maju (Rhoma) dapat keuntungan karena belum tentu ada (partai lain) yang mau usung, dan PKB juga untung karena dibantu berkampanye," pungkasnya.

Seperti diketahui, PKB terus mempromosikan tiga bakal calon presidennya kepada publik. Selain Rhoma, tokoh lain yang digadang-gadang akan menjadi calon presiden dari PKB adalah Jusuf Kalla dan Mahfud MD.

Khusus untuk Rhoma, dirinya sering kali menyatakan sebagai calon presiden PKB yang sah. Sementara itu, keputusan Jusuf Kalla dan Mahfud MD baru akan diketahui setelah pileg dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya 'Ratu Preman' Lho...

Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya "Ratu Preman" Lho...

Nasional
Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com