Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Golkar Terbiasa Hadapi Badai"

Kompas.com - 22/11/2013, 05:14 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kelima Partai Golkar semakin panas menyusul rencana kedatangan ratusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tingkat II Partai Golkar meski mereka tidak diundang.

Namun, para elite Partai Golkar tak memusingkan dinamika ini, sekalipun kedatangan pengurus kabupaten kota itu bisa menggoyang rapimnas yang dijadwalkan berlangsung pada 22-23 November 2013.

Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo yang juga Ketua DPD Golkar Sulawesi Selatan mengatakan, partainya sudah terbiasa bertahan dalam pergolakan. "Bahkan, badai sekalipun bagi Golkar sudah biasa. Kami biasa bertanding dalam dinamika," ujar Syahrul saat dijumpai seusai acara makan malam di kediaman Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie, Kamis (21/11/2013).

Syahrul tidak yakin DPD Tingkat II Partai Golkar akan berencana mengevaluasi penetapan Ical sebagai calon presiden dari Partai Golkar. Pasalnya, ujar dia, selama ini dia tidak pernah mendengar ada keluhan apa pun dari pengurus di tingkat kabupaten dan kota tentang Ical.

Meski demikian, Syahrul mempersilakan para pengurus DPD Tingkat II untuk hadir dalam rapimnas. "Golkar sudah terbiasa dengan mainan-mainan seperti ini. Ujung-ujungnya pasti ada deal yang bisa bermanfaat bagi bangsa," kata dia.

Sementara itu, Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto membantah isu sejumlah pengurus DPD Tingkat II Partai Golkar yang tidak mendapat pencairan dana logistik. Setya menegaskan bahwa persoalan dana logistik sudah diselesaikan pada Oktober 2013.

"Kami sudah bereskan semua sampai Oktober untuk DPD I dan DPD II. Semuanya sudah kami selesaikan. Jadi, jangan percaya kalau belum selesai, kan saya bendaharanya. Ada buktinya semua, berjalan baik," ucap Setya.

Sebelumnya, sejumlah Pengurus Daerah Tingkat II Partai Golkar menyatakan bersikeras akan tetap hadir dalam rapimnas untuk menyampaikan keluh kesah kepada Ketua Umum mereka. "Saya pikir nanti akan datang sekitar 200 lebih," kata Ketua DPD Kota Banda Aceh Muntasir Hamid saat dihubungi, Selasa (19/11/2013) malam.

Muntasir mengatakan, kalau pengurus di tingkat kabupaten kota dari Jawa Barat dan Banten juga bergabung, jumlahnya dipastikan akan sangat banyak. "Itu ada yang datang dari Sumatera, (dari) Jambi, Medan, Padang, dan Lampung," kata dia.

Kedatangan para pengurus tingkat kabupaten kota ini, ujar Muntasir, adalah atas inisiatif masing-masing. "Mereka ingin memberikan apa yang ada di dalam tubuh Partai Golkar sebagai ujung tombak partai," ujar dia.

Muntasir menyatakan, kedatangan para pengurus DPD tingkat II itu bukan untuk mengacaukan rapimnas atau untuk mengevaluasi pengusungan Ical sebagai calon presiden dari Partai Golkar. Menurut dia, keluhan para pengurus adalah soal logistik kampanye yang tak merata.

Meski demikian, Muntasir pun mengatakan ada konsekuensi besar bila sampai aspirasi para pengurus di tingkat kabupaten kota ini tak didengar. "(Bila tak didengar), pengurus DPD Tingkat II akan menggalang kekuatan agar menggoyang pencalonan Ical sebagai presiden," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com