Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ical Digoyang, JK dan Akbar Tandjung Diusung Jadi Alternatif

Kompas.com - 20/11/2013, 10:55 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pencalonan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal “Ical” Bakrie, sebagai calon presiden dalam Pemilu 2014 kembali “digoyang”. Forum Rapat Pimpinan Nasional kelima Partai Golkar yang akan dilakukan akhir pekan ini diperkirakan akan memanas setelah Forum Silaturahmi Dewan Pimpinan Daerah Tingkat II partai itu berkeras untuk tetap hadir dalam rapat tersebut meski tidak diundang.

Mereka hendak menyampaikan kritik langsung kepada Ical soal janji-janjinya ke daerah, termasuk soal elektabilitas.

Ketua Forum Silaturahmi Dewan Pimpinan Daerah tingkat II Partai Golkar, Muntasir Hamid, menyatakan, akan ada 200 pengurus tingkat II yang akan datang ke rapimnas. Mereka, sebutnya, tidak akan mengajukan evaluasi terhadap Ical sebagai capres. Namun, hal ini bisa saja berbalik jika suara pengurus tingkat II ini tidak digubris Ical.

“Kalau teman-teman sudah sampai ke Jakarta dan ternyata tidak digubris, bisa saja itu terjadi (evaluasi terhadap pencalonan Ical). Ini kan semuanya akan menjadi unpredictible ketika di lapangan. Kalau Golkar bisa memanfaatkan kita, maka akan jadi energi kokoh. Tapi kalau tidak ada arti, bisa sebaliknya,” ujar Muntasir saat dihubungi pada Selasa (19/11/2013) malam.

Muntasir mengatakan, saat ini sudah ada wacana di pengurus tingkat II Golkar untuk mengusung nama lain selain Ical sebagai capres Partai Golkar. Nama-nama yang muncul adalah Akbar Tandjung dan JK (Jusuf Kalla). “Ada usulan Akbar Tandjung dengan Jokowi, atau Pak JK dengan Bu Mega,” ucap Muntasir.

Muntasir menyadari, DPD tingkat II Partai Golkar memang tidak memiliki kewenangan untuk menetapkan calon presiden. Namun, para pengurus daerah tidak akan bergerak melawan kalau saja semua janji Ical dipenuhi, seperti pemberian dana logistik kampanye.

“Saat beliau maju (Ketua Umum), kan juga pakai forum silaturahim ini. Kami bukan ingin melawan, tapi kami sangat menyesalkan sikap sejumlah pengurus DPP,” kata Muntasir.

Pencalonan Ical sebagai presiden memang sempat dipersoalkan politisi senior Partai Golkar, seperti Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung. Akbar mempertanyakan keabsahan penetapan Ical sebagai ketua umum tanpa melibatkan pengurus Dewan Pimpinan Daerah tingkat II Partai Golkar. Akbar juga sempat melayangkan surat kepada DPP Partai Golkar terkait evaluasi pencalonan Ical lantaran tidak kunjung naiknya elektabilitas pemilik Bakrie Grup itu.

Akbar pun menyinggung soal keluhan pengurus daerah yang merasa tidak diperhatikan Ical. Mereka mengeluhkan pencairan dana operasional kampanye dan dana saksi yang belum juga cair. Hal itu kemudian menimbulkan isu bahwa Partai Golkar tengah dilanda krisis finansial. Namun, Ical membantah hal itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Pakar Sebut Penyitaan Aset Judi Online Bisa Lebih Mudah jika Ada UU Perampasan Aset

Nasional
Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Eks Pejabat Kemenkes Sebut Harga APD Covid-19 Ditentukan BNPB

Nasional
Transaksi Judi 'Online' Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Transaksi Judi "Online" Meningkat, Kuartal I 2024 Tembus Rp 101 Triliun

Nasional
Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Hari Ini, Gaspol Ft Sudirman Said: Pisah Jalan, Siap Jadi Penantang Anies

Nasional
Habiburokhman: Judi 'Online' Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Habiburokhman: Judi "Online" Meresahkan, Hampir Tiap Institusi Negara Jadi Pemainnya

Nasional
Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com