Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Urbaningrum Larang Ibunya Nonton Televisi

Kompas.com - 14/11/2013, 15:35 WIB

BLITAR, KOMPAS.com — Penggeledahan rumah mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum oleh KPK, Selasa kemarin, mengagetkan Hj Sriati, ibu Anas. Namun, wanita berusia 68 tahun itu yakin anaknya tak bersalah.

Kalaupun Anas menjadi target KPK, ia menilai tindakan itu untuk mencari-cari kesalahan dan bermaksud menjatuhkan anaknya.

"Saya enggak tahu langsung. Saya juga tak melihat televisi. Tahunya saya karena kebetulan anak saya, Lutfi (Anna Lutfi/anggota DPRD Jatim), pulang ke sini, kemarin. Ia cerita-cerita soal penggeledahan rumah anak saya itu (Anas) dan saya mendengarnya," papar Sri ditemui Surya- Tribun Network, di rumahnya, di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Rabu (13/11).

Akhir-akhir ini, dia memang dilarang anak-anaknya melihat televisi, khususnya mengikuti berita politik, apalagi terkait kasus yang sedang melilit Anas agar tak menambah beban pikirannya.

"Wong namanya anak, gimana lagi. Namun, saya yakin, anak saya enggak bersalah, apalagi terbukti, saya tahu siapa Anas itu," ungkapnya.

"Kalau toh nanti tetap dipaksakan untuk menahan anak saya, ya saya pasrah. Anas itu hanya anaknya petani dari ndeso. Toh di Jakarta itu, rumahnya juga biasa," tambahnya.

Ia mengaku, masalah yang menimpa Anas menambah beban pikirannya. Di rumahnya, Sri kini merawat orang sakit, yakni ibunya sendiri, nenek Sumilah (92), yang tak lain nenek Anas. 

"Jadi, pikiran saya malah bertambah sekarang dengan berita tersebut (penggeledahan) itu," ujarnya.

Seperti diberitakan, selama dua hari berturut-turut, (Selasa, 12/11/2013-Rabu, 13/11/2013), KPK menggeledah empat rumah Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur. KPK disebut mencari jejak Machfud Suroso, tersangka kasus Hambalang. Dari rumah Anas, KPK menyita sejumlah barang, di antaranya uang tunai sebesar Rp 1 miliar. 

Selain Machfud, KPK juga telah menetapkan Anas sebagai tersangka bersama, antara lain mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, petinggi PT Adhi Karya Teuku Bagus Mohammad Noo, serta Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com