Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Ini, Saksikan Para Kandidat Capres di Kompas TV

Kompas.com - 30/10/2013, 17:29 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kompas TV malam ini akan menggelar acara diskusi bertajuk Forum Diskusi Indonesia Baru yang melibatkan sederet nama tokoh nasional yang dipilih rakyat untuk diusung menjadi calon presiden di 2014 berdasarkan survei Litbang Kompas. Direktur Pemberitaan sekaligus Pemimpin Redaksi Kompas TV Taufik H Mihardja mengatakan, dalam diskusi ini, akan hadir sedikitnya sembilan tokoh nasional, antara lain Jusuf Kalla, Wiranto, Gita Wirjawan, Mahfud MD, Pramono Edhie Wibowo, Anies Baswedan, Hidayat Nur Wahid, dan Rhoma Irama.

Sementara itu, tokoh-tokoh lainnya, seperti Megawati, Joko Widodo (Jokowi), Dahlan Iskan, Surya Paloh, dan Prabowo Subianto, masih dalam konfirmasi. Meski demikian, Taufik yakin, acara yang juga akan disiarkan langsung oleh Kompas TV pada pukul 19.00 WIB ini tak hanya bermanfaat dan mengedukasi, tetapi juga sangat menarik untuk disaksikan.

"Dalam diskusi nanti akan diangkat topik mengenai gagasan para tokoh dalam pemberantasan korupsi, dan bagaimana mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia di masa depan," kata Taufik, dalam jumpa pers peluncuran progran "Indonesia Satu" yang digelar Rabu (30/10/2013).

Untuk diketahui, Kompas TV meluncurkan serangkaian program tentang pemilu bertajuk “Indonesia Satu”. Program ini dirancang dalam rangka penyelenggaraan Pemilihan Umum 2014. Taufik menjelaskan, "Indonesia Satu" tak hanya menyajikan informasi terlengkap dan independen terkait pelaksanaan pemilu, tetapi juga tayangan yang mendidik, sekaligus menghibur bagi penonton.

“Kami memberikan kesempatan yang sama bagi semua stakeholder pemilu untuk tampil,” ujar Taufik.

Informasi terbaru seputar pemilu akan disajikan melalui segmen "Indonesia Satu" dalam program buletin Kompas TV (Kompas Pagi, Kompas Siang, Kompas Petang, Kompas Malam); serta program "Aiman dan..." yang menghadirkan wawancara eksklusif Kompas TV dengan para calon presiden.

Selain itu, ada pula program "Demokrasi Kursi" yang menghadirkan berita politik yang dikemas ringan dan jenaka, tanpa kehilangan substansi; serta ragam hiburan serta reality show dalam konteks pemilu, yang menjadikan Kompas TV "One Stop Channel" untuk informasi Pemilu 2014.

“Kompas TV akan mengerahkan segala kemampuan dan kreativitas untuk menghadirkan alternatif tontonan yang segar dan mendidik”, ujar Taufik.

Masyarakat juga dapat berpartisipasi aktif dalam program "Indonesia Satu" melalui kotak aspirasi, telepon interaktif, jurnalisme warga, dan akun Twitter @KompasTV melalui hashtag #IndonesiaSatu. Kompas TV dan semua stasiun TV jaringannya di daerah adalah mitra Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam sosialisasi tahapan Pemilu 2014, baik dalam pelaksanaan pemilu legislatif maupun pemilihan presiden dan wakil presiden. Hal ini diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman antara KPU dan Kompas TV pada 18 Juli 2013.

Sebagai bagian dari grup Kompas Gramedia, Kompas TV selalu bersinergi dengan harian Kompas, Jaringan Koran Tribun (Persda), Kompas.com, Tribunnews.com, dan Jaringan Radio Sonora dalam menghadirkan pemberitaan yang obyektif dan independen seputar pelaksanaan Pemilu 2014. Rangkaian program “Indonesia Satu” akan berjalan selama setahun penuh, mulai dari 1 Oktober 2013 hingga akhir Oktober 2014, ketika presiden baru pilihan rakyat telah dilantik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com