Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Bidik Penyuap Lain Akil Mochtar

Kompas.com - 29/10/2013, 09:01 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membidik pihak-pihak yang menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar terkait sengketa pemilihan kepala daerah selain di Lebak, Banten, dan Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Akil diduga tidak hanya menerima pemberian hadiah uang atau janji terkait penanganan dua sengketa pilkada tersebut.

“Kalau nanti dalam penyidikan ketahuan siapa pemberi lainnya, kita enggak perlu menunggu proses pengadilan,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Senin (28/10/2013).

Sejauh ini, KPK baru menjerat pihak pemberi suap dalam kasus Akil yang berkaitan dengan sengketa Pilkada Lebak dan Gunung Mas. Untuk kasus Lebak, KPK menetapkan Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan yang merupakan adik dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sebagai tersangka pemberi suap.

Sementara dalam kasus Gunung Mas, pihak yang diduga sebagai pemberi suap adalah calon bupati Gunung Mas Hambit Bintih dan pengusaha Cornelis Nalau. Senin, Wakil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Agus Santoso menyampaikan bahwa PPATK menemukan aliran transaksi antara Akil dan kepala daerah atau calon kepala daerah di luar Jawa.

Namun, Agus tidak menyebutkan kepala/calon kepala daerah yang dimaksudnya itu. Dia mengatakan bahwa PPATK telah menyerahkan kepada KPK data mengenai aliran dana kepala daerah/calon kepala daerah tersebut. Saat dikonfirmasi, Johan mengatakan bahwa temuan PPATK ini akan didalami lebih jauh oleh KPK.

“Kalau dalam temuan PPATK kami temukan data transfer, itu kan bisa dilacak lebih lanjut, apa kaitannya. Jadi, sangat terbuka kemungkinan menjerat pemberi lain sepanjang dua alat bukti ditemukan KPK,” ujarnya.

Johan menambahkan, akan sangat membantu jika Akil selaku tersangka mengakui perbuatannya dan mengungkapkan pihak lain yang diduga memberikannya uang suap. Kendati demikian, lanjutnya, KPK tidak mengejar pengakuan seorang tersangka.

“KPK akan mengejar bukti, terserah tersangka mau ngomong apa, ya silakan, tapi akan sangat membantu kalau mengembangkan kasus ini kalau tersangka mengakui, tapi kan tersangka ini membantah,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

DPD PDI-P Usulkan Nama Anies di Pilkada Jakarta, Ganjar: Seandainya Tidak Cocok, Tak Usah Dipaksakan

Nasional
Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Kolaborasi Pertamax Turbo dan Sean Gelael Berhasil Antarkan Team WRT 31 Naik Podium di Le Mans

Nasional
Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Dorong Pembentukan Pansus, Anggota Timwas Haji DPR RI Soroti Alih Kuota Tambahan Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Timwas Haji DPR Desak Pembentukan Pansus untuk Evaluasi Penyelenggaraan Haji secara Menyeluruh

Nasional
Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Puan Sebut DPR Akan Bentuk Pansus Haji, Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Nasional
Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Timwas Haji DPR Imbau Pemerintah Tingkatkan Kenyamanan Jemaah Haji Saat Lempar Jumrah di Mina

Nasional
Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Sandiaga: Sekarang Ekonomi Dirasakan Berat, Harga-harga Bebani Masyarakat...

Nasional
Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Nasional
Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Nasional
Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Nasional
Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Nasional
Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Nasional
Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Nasional
Muhadjir: Pelaku Judi 'Online' Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Muhadjir: Pelaku Judi "Online" Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Nasional
Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com