Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutan: Ibas Berpeluang "Nyapres" pada 2019

Kompas.com - 29/10/2013, 06:59 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro, dinilai mempunyai kans maju menjadi calon presiden pada 2019. Namun, peluang Sekjen Partai Demokrat tersebut dipastikan tertutup untuk Pemilihan Presiden 2014.

"Politik itu teori kemungkinan, semua mungkin, dan bisa saja," kata Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana, Senin (28/10/2013). Menurut dia, Ibas, panggilan Edhie Baskoro, punya kemampuan yang mumpuni sebagai kader muda di partainya.

Sutan memastikan peluang Ibas berlaga pada Pemilu Presiden 2014 sudah tertutup karena, ujar dia, partainya sudah menentukan calon presiden yang akan mereka usung adalah pemenang Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.

Ketua Komisi VII DPR ini berpendapat, kemampuan Ibas dalam memimpin diperoleh dari pengalaman menjadi pengurus partai dan seringnya mendampingi SBY dalam sejumlah kegiatan. Secara pribadi, Sutan yakin Ibas memiliki kemampuan cukup dan layak menjadi tokoh muda alternatif dalam Pemilihan Presiden 2019.

"Apa yang dilakukan oleh beliau itu suatu pembelajaran, dari dulu selalu mengikuti orangtuanya untuk bekal menghadapi masa depan. Seperti kata pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya," ujar Sutan.

Sebelumnya, hasil survei yang dilakukan Political Weather Station (PWS) mengenai tokoh muda dan alternatif calon presiden 2014 menyebut Ibas dalam daftar tokoh muda Partai Demokrat yang berpotensi menjadi calon presiden pada 2014. Ibas menempati peringkat tiga dari empat politikus Partai Demokrat yang masuk dalam daftar kandidat berdasarkan hasil survei itu.

Menurut peneliti PWS, Imam Sofyan, pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah siapa di antara tokoh muda dan alternatif Partai Demokrat yang dianggap pantas menjadi capres 2014. “Edhie Baskoro (mendapat dukungan dari) 7,4 persen (responden),” kata Imam saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Minggu (27/10/2013).

Survei ini dilakukan terhadap 1.070 responden di 34 provinsi dalam kurun waktu 21 September hingga 24 Oktober 2013. Responden dalam survei ini sebagian besar berasal dari kalangan menengah ke bawah dengan latar pendidikan sebagian besar lulusan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA).

Metode survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan pedoman kuesioner. Selain Ibas, ada tiga politikus muda lainnya yang dianggap responden cocok menjadi capres dari Partai Demokrat.

Tiga kandidat selain Ibas itu adalah Ketua DPR Marzuki Alie (33,7 persen), Pramono Edie Wibowo (28,3 persen), dan Nurhayati Ali Assegaf (5,6 persen). Selebihnya, 24,8 persen responden mengaku tidak tahu atau tidak mau menjawab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com