Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luthfi Hasan Pesan Jas yang Dijahit di Italia Seharga Rp 60 Juta

Kompas.com - 28/10/2013, 17:22 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq diketahui pernah memesan dua jas di Butik E-Zegna, Plaza Senayan, Jakarta. Setelah melakukan pengukuran badan, jas tersebut dijahit di Italia. Hal itu diungkapkan pegawai Butik E-Zegna, Syahrul Rahman, ketika bersaksi untuk Luthfi dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap pengaturan kuota impor daging sapi dan pencucian uang.

"Ngukurnya (jas) di Plaza Senayan, buatnya di Italia," kata Syahrul di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (28/10/2013).

Syahrul mengatakan, harga satu jas tersebut Rp 60 juta. Selain itu, Luhfi juga membeli tujuh kemeja sehingga total pembelian itu sekitar Rp 169 juta. Saat pembelian itu, ada pula teman dekat Luthfi, Ahmad Fathanah. Tak lama kemudian, pengusaha Yudi Setiawan juga datang ke toko tersebut.

"Bapak masuk pilih-pilih bahan, setengah sampai satu jam kemudian Yudi datang," ujar Syahrul.

Menurut Syahrul, Fathanah dan Yudi tak membeli apa pun di tokonya. Sementara itu, jas dan kemeja Luthfi dibayar oleh Yudi. Yudi membayarnya dengan kartu kredit dan uang tunai berupa dollar Singapura.

"Rp 15 juta dengan credit card dan Rp 150 juta dengan uang cash dollar," jelasnya.

Sebelumnya, Luthfi menjelaskan, awalnya dia datang sendiri ke butik, kemudian Fathanah datang seorang diri. Sementara itu, mengenai kehadiran Yudi, Luthfi mengaku tidak mengetahuinya. Mantan anggota Komisi I DPR RI ini juga mengatakan bahwa jas tersebut akan dipakainya untuk menghadiri acara di Geneva, Swiss.

"Saya perlu (jas) untuk menata performance untuk pertemuan di sana," ucap Luthfi beberapa waktu lalu.

Namun, Luthfi mengaku tak tahu jika jasnya dibayar oleh Yudi yang seorang Direktur PT Cipta Inti Parmindo itu. Luthfi hanya tahu bahwa jas itu dibayar oleh Fathanah.

Pada kesaksian sebelumnya, Yudi membenarkan pembayaran jas itu. Kesaksian di persidangan ini dilakukan untuk membuktikan dugaan pencucian uang yang menjerat Luthfi Hasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com