Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Demokrasi Belum Berpihak kepada Pemuda

Kompas.com - 25/10/2013, 15:29 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sistem demokrasi di Indonesia dinilai masih belum memberikan ruang yang lebar bagi para pemuda. Sistem demokrasi masih membatasi para pemuda untuk mengekspresikan gagasannya.

Demikian disampaikan akademisi Universitas Kristen Indonesia Barita Simanjuntak dalam diskusi bertajuk "Refleksi Sumpah Pemuda: Memajukan Pergerakan Pemuda Indonesia" di Rumah Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Jakarta, Jumat, (25/10/2013).

"Demokrasi memiliki risiko untuk dikerangkeng ke dalam struktur kekuasaan yang didominasi kaum-kaum tua," kata Barita.

Oleh karena itu, pemuda, menurut Barita, harus tertantang untuk berani menyuarakan diri sehingga mendapatkan hak-haknya dalam sistem demokrasi ini. Pemuda, lanjutnya, harus berani keluar dari zona nyaman untuk mengubah sistem dan membuat Indonesia menjadi lebih baik.

"Contohnya Bung Anas ini, dia berani keluar dari zona nyaman untuk mendirikan PPI yang saya rasa bagus sekali," jelas Barita.

Hal serupa disampaikan narasumber lainnya, peneliti CSIS Indra J Piliang. Indra menilai kaum muda bukanlah diukur oleh umur, melainkan diukur melalui ide dan gagasan. Kaum muda, menurutnya, harus mengeluarkan ide dan gagasan yang segar sehingga dapat mengalahkan ide dan gagasan yang sudah usang.

"Jadi dengan ide-ide baru itu kaum muda bisa melakukan terobosan-terobosan," jelasnya.

Sementara itu, anggota DPR Komisi X dari PDI-P Deddy "Miing" Gumelar menilai pemerintah masih kurang memberikan dana dan fasilitas kepada para pemuda. Pemberian dana dan fasilitas itu, menurut dia, tidak bertujuan untuk membuat pemuda menjadi manja.

Sebaliknya, dengan hal tersebut, pemuda diharapkan dapat lebih termotivasi dalam menyelenggarakan hal-hal positif. "Jadi pemuda kalau ingin melakukan sesuatu, tidak perlu sibuk kirim proposal seperti pengemis," pungkas mantan komedian tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang SYL, KPK Hadirkan Sejumlah Pegawai Kementan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Sejumlah Pegawai Kementan Jadi Saksi

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Lansia Manfaatkan Rukhsah Saat Beribadah

Kemenag Imbau Jemaah Haji Lansia Manfaatkan Rukhsah Saat Beribadah

Nasional
Kemenag Akan Gelar Sidang Isbat Lebaran Idul Adha 7 Juni 2024

Kemenag Akan Gelar Sidang Isbat Lebaran Idul Adha 7 Juni 2024

Nasional
Romlah Melawan Katarak demi Sepotong Baju untuk Sang Cucu

Romlah Melawan Katarak demi Sepotong Baju untuk Sang Cucu

Nasional
“Deal” Politik Nasdem dan PKB Bakal Jadi Penentu Dukungan untuk Anies Maju pada Pilkada Jakarta 2024

“Deal” Politik Nasdem dan PKB Bakal Jadi Penentu Dukungan untuk Anies Maju pada Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Bendum dan Wabendum Partai Nasdem Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Bendum dan Wabendum Partai Nasdem Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Nasional
Tak Khawatirkan Gempa di Senabang Aceh, Risma: Posisinya di Laut...

Tak Khawatirkan Gempa di Senabang Aceh, Risma: Posisinya di Laut...

Nasional
PKS Minta Uang Program Tapera Tidak Dipakai untuk Proyek Risiko Tinggi seperti IKN

PKS Minta Uang Program Tapera Tidak Dipakai untuk Proyek Risiko Tinggi seperti IKN

Nasional
DPR Akan Panggil Pemerintah Terkait Polemik Pemotongan Gaji untuk Tapera

DPR Akan Panggil Pemerintah Terkait Polemik Pemotongan Gaji untuk Tapera

Nasional
Diminta Perbanyak Renovasi Rumah Lansia, Risma: Mohon Maaf, Anggaran Kami Terbatas

Diminta Perbanyak Renovasi Rumah Lansia, Risma: Mohon Maaf, Anggaran Kami Terbatas

Nasional
Hari Ini, Ahmad Sahroni Jadi Saksi di Sidang SYL

Hari Ini, Ahmad Sahroni Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Partai Buruh Tolak Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Singgung Cicilan Rumah Subsidi

Partai Buruh Tolak Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Singgung Cicilan Rumah Subsidi

Nasional
Istri, Anak, dan Cucu SYL Kembali Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

Istri, Anak, dan Cucu SYL Kembali Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anak SYL Disentil Hakim | Jampidsus Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Pemufakatan Jahat

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Disentil Hakim | Jampidsus Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Pemufakatan Jahat

Nasional
Tanggal 2 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com