Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunda Putri Telepon Hilmi Jelang Penangkapan Luthfi Hasan

Kompas.com - 21/10/2013, 14:43 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin mengaku ditelepon oleh Bunda Putri sebelum mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat itu, Bunda Putri mengabarkan banyak polisi di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan. 

"Tidak lama ada yang telepon saya, Ustaz itu DPP dikepung polisi," kata Hilmi, saat bersaksi dalam sidang kasus dugaan suap pengaturan kuota impor daging sapi dan pencucian uang, Luthfi Hasan Ishaaq, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (21/10/2013).

Kemudian, Hilmi langsung telepon Luthfi untuk memastikan karena dia tidak sedang berada di DPP PKS. Namun, Luthfi mengatakan, DPP PKS hanya ramai oleh wartawan, bukan aparat kepolisian. Jaksa kemudian memastikan siapa yang lebih dulu menelepon Hilmi.

"Yang pertama telepon saudara siapa?" tanya Jaksa Muhibuddin.

"Bunda Putri," jawab Hilmi.

Awalnya, jaksa berencana memutar rekaman pembicaraan antara Hilmi dan Luthfi setelah Ahmad Fathanah ditangkap KPK atau sebelum Luthfi ditangkap di DPP PKS oleh KPK. Namun, rekaman percakapan telepon itu tak jadi diputar di persidangan karena Hilmi telah memberi keterangan lebih dulu.

Untuk diketahui, KPK menangkap Luthfi di DPP PKS setelah sehari sebelumnya operasi tangkap tangan terhadap Fathanah di Hotel Le Meridien, Jakarta. Adapun, menurut Hilmi, Bunda Putri adalah Non Saputri. Dia adalah pengusaha asal Jawa Barat. Hilmi mengakui mengenalkan Bunda Putri pada Luthfi. Bunda kerap ke rumahnya untuk konsultasi masalah keagamaan.

Baca juga:
Hilmi: Bunda Putri Biasa Cerita, Termasuk soal "Reshuffle"
Kata Hilmi, Bunda Putri adalah Non Saputri
Hilmi: Bunda Putri Sering ke Rumah untuk Konsultasi Keagamaan
Hilmi Aminuddin: Saya Kenal Bunda Putri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com