Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi SBY Berbeda soal Sengman dan Bunda Putri, Ini Komentar Istana

Kompas.com - 11/10/2013, 16:11 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bereaksi keras ketika dirinya dikaitkan dengan sosok Bunda Putri dalam kasus dugaan suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian. Namun, SBY tidak bereaksi ketika dirinya dikaitkan dengan Sengman dalam kasus yang sama. Mengapa ada perbedaan sikap SBY?

Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, konteks keduanya berbeda. Ketika dikaitkan dengan Sengman, kata dia, tidak ada pernyataan bahwa Sengman bisa memengaruhi kebijakan serta tahu soal reshuffle kabinet.

"Sengman tidak pernah menyebutkan secara sepihak ikut penentuan atau reshuffle kabinet dan sebagainya. Kemarin, dalam kesaksian Luthfi disebutkan bahwa Bunda Putri bukan saja memiliki pengetahuan, melainkan lebih dari itu terhadap hal-hal terkait reshuffle atau pembentukan kabinet," kata Julian di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/9/2013).

Julian mengatakan, pernyataan Luthfi itu sensitif dan penting bagi Presiden untuk meluruskannya. Presiden hanya membicarakan reshuffle dengan Wakil Presiden Boediono, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, dan menteri koordinator terkait.

"Tidak ada di luar itu yang mengetahui lagi. Jadi kalau seseorang yang bernama Bunda Putri yang kami sendiri enggak tau siapa dia, kemudian menyatakan bahwa dia bisa dan mengetahui informasi lebih mengenai reshuffle kabinet, itu sudah keterlaluan ngawurnya," kata Julian.

Julian berpendapat, pernyataan Presiden semalam tidak berlebihan. Pernyataan keras diperlukan agar tidak muncul asumsi di masyarakat bahwa benar perombakan kabinet juga melibatkan orang lain di luar pemerintahan.

"Bisa dibayangkan tidak benarnya pemerintahan ini dijalankan. Itu bisa saja orang menganggap ada proses transaksional di sana. Ini pemikiran atau pemahaman yang harus dicegah, tentu harus diluruskan. Ini berbeda dengan kasus Sengman," pungkas Julian.

Seperti diberitakan, sosok Bunda Putri terungkap dalam rekaman percakapan antara LHI dan Ridwan Hakim yang disadap KPK. Bunda Putri digambarkan sebagai sosok penting yang bisa memengaruhi para pengambil kebijakan. Bunda Putri bisa memindahkan para pejabat di kementerian dan bahkan dalam percakapan bisa membuat lurah pusing.

Nama Sengman juga muncul dalam rekaman yang diputar di pengadilan. Terungkap, Fathanah menyampaikan kepada Ridwan bahwa uang Rp 40 miliar sudah dikirim melalui Sengman dan Hendra. Ketika ditanya oleh majelis hakim siapa Sengman, sepengetahuan Ridwan, dia adalah utusan Presiden SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com