Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemadaman Listrik Bergilir, PLN Nunukan Diprotes Warga

Kompas.com - 01/10/2013, 16:18 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com - Langkah pemadaman aliran listrik ke rumah warga selama 6 jam secara bergilir oleh PLN Nunukan, Kalimantan Utara selama sebulan terakhir menuai protes warga.

Gerakan Rakyat Marah (Geram) Nunukan melalui akun facebook salah satu inisiatornya, Edy Masran mengancam akan melakukan demo besar-besaran di kantor PLN Nunukan. Namun ancaman tersebut berubah menjadi diskusi yang dimediasi Kepolisian Resor Nunukan.

Menurut salah satu inisiator geram, Syafarudin Thalib, pemadaman yang dilakukan PLN Nunukan sangat merugikan masyarakat. “Apalagi jadwal pemadamannya tidak transparan. Yang rugi ya masyarakat. Melalui diskusi ini kami ingin mengetahui langkah PLN mengatasi permasalahan krisis listrik ini. Karena selama ini, informasi dari PLN tidak transparan," tuding Sayafarudin Thalib.

Asisten Bidang Pembangkit PLN Cabang Berau, Ambo Tuo yang datang mewakili PLN Nunukan mengatakan, pemadaman bergilir disebabkan empat mesin yang dimiliki PLN Nunukan mengalami kerusakan.

“Yang pertama rusak mesin 1 megawatt. Kemudian rusak dua mesin sekaligus yang 350 kilowatt, kemudian disusul mesin 120 kilowatt. Sehingga daya yang kita miliki tinggal 4.150 kilowatt. Kita defisit 2.200 kilowatt dari beban puncak 6.350 kilowatt," jelas Ambo.

Menurutnya, sparepart mesinrata-rata dari Eropa. Sementara proses pengadaan memerlukan waktu yang banyak. "Antisipasi kita dalam jangka panjang kan PLTMG Sebaung yang akan dioperasikan. Tapi dalam transisi terjadi kerusakan," kata Ambo Tuo.

Mengatasi kekurangan pasukan listrik, Pemerintah Kabupaten Nunukan membangun Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas yang berada di Sebaung. PLTMG Sebaung memiliki enam unit mesin. Setiap mesin memiliki beban 2 megawatt (MW).Perencanaan operasional PLTMG yang direncanakan akhir tahun 2012 ternyata molor hingga akhirnya empat mesin pembangkit PLN Nunukan rusak. Kondisi itu menyebabkan krisis listrik hampir satu bulan terakhir.

Namun Ambo Tuo memastikan tidak sampai sebulan ke depan kondisi listrik di Nunukan akan kembali normal dengan beropersinya PLTMG Sebaung.

Anggota Komisi III DPRD Nunukan Muhammad Saleh menganggap pemerintah daerah dan PLN teledor dalam kinerjanya. Menurutnya, seharusnya ada antisipasi dalam masa transisi tersebut.

“Kalau sampai empat mesin yang rusak, ini sebuah keteledoran pihak pemerintah daerah dan PLN. Seharusnya mereka antisipasi, dan seharusnya mereka memiliki perencanaan suku cadang. Sehingga tidak sampai demikian lama. Listrik itu kebutuhan dasar masyarakat," kata Muhammad Salleh saat meninjau kantor PLN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com