Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Warnai 60 Persen Percakapan Politik di Media Sosial

Kompas.com - 25/09/2013, 07:16 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Antara
JAKARTA, KOMPAS.com — Sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjadi figur politik yang paling santer diperbincangkan di media sosial oleh pengguna internet di 31 provinsi di Indonesia. Kesimpulan itu merupakan hasil riset yang dilansir Politicawave.

"Segala topik perbincangan di 'sosmed' (media sosial) dari politik, bencana, infrastruktur, hampir selalu didominasi oleh Jokowi," ujar Direktur Politicawave Jose Rizal di Jakarta, Selasa (24/9/2013). Menurut data lembaganya, Jokowi mewarnai 60 persen percakapan dari total 3.994.528 data yang mereka pantau selama Maret sampai Agustus 2013.

Jumlah percakapan itu dilacak Politicawave dari total 80 juta pengguna media sosial di Indonesia. Menurut lembaga tersebut, Jokowi terlacak dalam 2.522.643 percakapan selama rentang waktu itu. Politicawave pun mencatat, di Indonesia, ada 1.156.874 pemilik akun yang aktif membicarakan politik dan nama-nama calon presiden.

Pesaing Jokowi dalam perbincangan politik para pengguna media sosial, menurut Politicawave, adalah Menteri BUMN Dahlan Iskan dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Namun, mereka hanya menempel rapat di percakapan yang terjadi di Kalimantan Timur dan Maluku.

Lembaga tersebut melakukan pelacakan percakapan di media sosial Twitter, Facebook, blog, dan Youtube. Selain itu, mereka juga memantau komentar atau percakapan menanggapi pemberitaan di media online.

Tokoh nasional maupun politik yang juga ramai dipercakapkan di media sosial berturut-turut menurut Politicawave adalah Dahlan Iskan (7 persen), Megawati Soekarnoputri (5 persen), Hatta Rajasa (5 persen), Gita Wirjawan (4 persen), Mahfud MD (4 persen), Aburizal Bakrie (3 persen), Wiranto (3 persen), Prabowo Subianto (2 persen), Yusril Ihza Mahendra (2 persen), Anies Baswedan (2 persen), Jusuf Kalla (2 persen), dan Pramono Edhie Wibowo (1 persen).

Pengamat komunikasi dari Universitas Indonesia, Ade Armando, mengatakan, popularitas Jokowi juga akan menjadi materi analisis tim sukses tokoh politik lain yang ingin berlomba di Pemilu 2014. Namun, menurut dia, analisis politik akan menjadi sulit ketika Jokowi dan partainya, PDI Perjuangan, masih menutup rapat soal kandidat yang akan maju dalam Pemilu Presiden 2014 dari PDI Perjuangan.

Padahal, Ade berkeyakinan bila Jokowi maju sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan, hampir dapat dipastikan kemenangan bakal diraih partai itu. Sampai dengan rapat kerja nasional terakhir, PDI Perjuangan masih belum mau memutuskan siapa calon presiden yang akan mereka usung, dengan berkilah mencari momentum yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com