Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Nazaruddin: Rp 250 Miliar Mengalir ke DPR untuk Golkan Proyek E-KTP

Kompas.com - 24/09/2013, 11:17 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Elza Syarief, pengacara mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, mengungkapkan adanya aliran dana sebesar Rp 250 miliar ke anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk mengegolkan anggaran proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Aliran uang tersebut, menurut Elza, berasal dari patungan lima perusahaan yang tergabung menjadi konsorsium pelaksana proyek e-KTP.

"Menurut keterangan Nazar, sebelum proyek ini digolkan, anggarannya digolkan, itu kata Nazar sudah dibagi-bagikan sebanyak uang Rp 250 miliar di mana lima konsorsium Rp 50 miliar, Rp 50 miliar, dibagikan kepada oknum DPR," tutur Elza di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, ketika akan menjenguk Nazar yang diperiksa terkait kasus-kasus yang ditangani KPK.

Namun, Elza enggan mengungkapkan nama anggota DPR yang menerima uang proyek ini ataupun nama perusahaan yang menggelontorkan dana untuk mengegolkan anggaran proyek e-KTP tersebut. Dia hanya menyebut bahwa konsorsium lima perusahaan ini diketuai PNRI (Percetakan Negara Republik Indonesia).

"Satu anggota konsorsium ada lima perusahaan. Lima perusahaan yang masuk dalam konsorsium dengan ketua konsorsiumnya adalah PNRI," ucap Elza. PNRI adalah pemenang tender pengadaan e-KTP. 

Elza juga mengungkapkan bahwa anggaran proyek e-KTP ini sudah digelembungkan. Dia mengaku punya bukti yang akan diserahkan kepada KPK terkait penyelewengan dalam proyek ini.

"Saya mau diskusi dengan Nazar dan data ini akan saya risalahkan resmi kepada KPK," ucapnya.

Sebelumnya, Nazaruddin menyebut ada mark-up sekitar Rp 2,5 triliun dalam proyek e-KTP tersebut. Mantan anggota DPR ini menyebut nama sejumlah anggota DPR, di antaranya Setya Novanto (Partai Golkar) dan Melchias Markus Mekeng (Partai Golkar) terlibat di dalamnya.

“Jadi gini, proyek nilainya Rp 5,9 triliun, saya, Novanto, semua merekayasa proyek ini bahwa mark-up Rp 2,5 triliun,” kata Nazaruddin di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kuningan, Jakarta, Senin (23/9/2013).

Dia juga mengaku hanya bertindak sebagai pelaksana dalam kongkalikong proyek ini atas perintah Anas Urbaningrum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Nasional
Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Nasional
PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

Nasional
Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Nasional
Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Nasional
PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

Nasional
Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Nasional
VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

Nasional
La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

Nasional
La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Nasional
Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Nasional
Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Nasional
Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com