Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPW: Segera Pecat Polisi Pengguna Narkoba

Kompas.com - 24/09/2013, 10:22 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Inspektur Pengawas Daerah Polda Lampung, Kombes S, yang telah dinyatakan positif mengonsumsi narkoba dinilai telah mencoreng wajah institusi Polri. Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo diminta untuk menindak tegas setiap anggotanya yang terbukti menggunakan atau mengedarkan narkoba.

"Jika ada pamen (perwira menengah) yang terlibat narkoba segera dicopot dari jabatannya, lalu diperiksa agar kasusnya dapat masuk pengadilan dan dipecat dari Polri," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane dalam pesan singkat yang diterima Kompas.com, Selasa (24/9/2013).

Menurut Neta, kasus narkoba yang masuk ke dalam institusi Polri bukanlah permasalahan baru. Berdasarkan data yang dimiliki IPW, pada tahun 2011, setidaknya ada 213 anggota kepolisian dihukum lantaran terlibat kasus narkoba. Sementara itu, pada tahun 2012, jumlah anggota yang terlibat kasus tersebut meningkat menjadi 217 anggota.

Sayangnya, lanjut Neta, meski Polri banyak menindak tegas anggotanya, namun baru polisi berpangkat rendah yang tersentuh. Anggota kepolisian berpangkat tinggi masih belum tersentuh. Sekarang, jumlah anggota kepolisian yang terlibat kasus narkoba terus meningkat.

"Keterlibatan pamen dalam kasus narkoba bukan barang baru. Kasus ini menunjukkan betapa narkoba sudah semakin jauh menggerogoti internal Polri," katanya.

Ia menambahkan, jika Kapolri tidak berani menindak tegas kasus peredaran narkoba di dalam institusinya sendiri, dikhawatirkan institusi Polri akan dikendalikan oleh para bandar narkoba. Dengan demikian, semakin banyak polisi yang terlibat akan hal tersebut.

Sebelumnya dikabarkan, Kombes S ditangkap oleh Tim Divisi Propam Mabes Polri di sebuah kamar hotel bintang tiga di kawasan Teluk Betung Utara, Bandar Lampung, Selasa (17/9/2013) malam. Berdasarkan kabar yang dihimpun Kompas.com, Kombes S ditangkap ketika sedang pesta narkoba jenis sabu bersama seorang wanita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com