Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LP3ES Ragu KPU Tetapkan DPT Tepat Waktu

Kompas.com - 24/09/2013, 09:37 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) meragukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat Kabupaten/kota dapat menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) tepat waktu pada 13 Oktober 2013. Direktur LP3ES Kurniawan Zein menilai, masih banyak daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP) yang bermasalah.

"Kami tidak tahu apakah sisa waktu sampai dengan 13 Oktober mencukupi, kami agak skeptis. Karena kalau dilihat dari cara komunikasi dua lembaga  tersebut pada saat rapat dengan Komisi II DPR,  mengindikasikan keduanya tidak memiliki inisiatif kerjasama terhadap perbaikan daftar pemilih dan saling lempar tanggung jawab," ujar Kurniawan, Selasa (24/9/2013).

Ia mengatakan, selisih data pemilih antara KPU dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menunjukkan, ada masalah dalam daftar pemilih. Untuk itu, dia menegaskan, kedua lembaga itu harus duduk bersama untuk mencermati dan memperbaiki DPSHP. Menurut Kurniawan, kekacauan daftar pemilih, hanya terkait persoalan teknis saja. Dua pihak, katanya, seharusnya lebih terbuka dan berinisiatif untuk membenahi data pemilih.

"Kemendagri harusnya berinisiatif membantu, tidak harus menunggu. Di sisi lain, KPU juga harus terbuka dengan bantuan dari Kemendagri dan jangan merasa diintervensi," tukasnya.

Sebelumnya, Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan 65 juta data pemilih yang belum sinkron, merupakan data dengan Nomor Induk Kependudukan yang lebih atau kurang digitnya. Jumlah standar dalam NIK adalah 16 digit. Sementara, yang terhimpun dalam Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) ada yang kurang dari 16 digit, dan lebih dari 16 digit.

"Saat ini, tim KPU menyandingkan lagi data yang secara teknis bermasalah dengan data yang ada di DP4. Apakah bisa ketemu atau tidak, apakah bisa diperbaiki atau tidak, itu kan hanya NIK saja, variabel yang lain tidak bermasalah," kata Husni.

Jika data yang ditemui bermasalah itu bisa diselesaikan melalui sistem informasi di pusat, menurut Husni, waktu menjelang 13 Oktober masih sangat cukup. Tetapi, bila pengecekan data harus dilakukan ke lapangan, yakni ke tingkat kabupaten/kota, dengansumber daya manusia yang dimiliki KPU, target penetapan DPT masih bisa dikejar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com