Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diyakini Telah Bidik Kursi Presiden

Kompas.com - 12/09/2013, 19:18 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kader PDI Perjuangan yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), diyakini telah membidik kursi Presiden Republik Indonesia. Walau tidak menyampaikannya secara jelas, tapi bahasa tubuh dan komentar-komentar Jokowi soal presiden dianggap mampu menggambarkan ambisinya menjadi pemimpin nasional.

Dalam sebuah diskusi yang digelar Kompas-Lingkar Muda Indonesia (LMI) dengan tema "Pemimpin yang Menyelesaikan Masalah", Ketua Forum Studi Kebudayaan FSRD Institut Teknologi Bandung (ITB) Acep Iwan Saidi mengatakan, hal ini terlihat ketika Jokowi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Saat itu Jokowi menyampaikan tak memiliki keinginan dan merasa tak pantas memimpin Jakarta. Kendati demikian, faktanya Jokowi akhirnya maju didampingi Basuki Tjahaja Purnama dan berhasil memenangkan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.

"Waktu jadi Wali Kota Solo, Jokowi bilang enggak mau karena hanya tukang kayu. Saya yakin, sejak saat itu sasaran Jokowi adalah (kursi) presiden," kata Acep di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (12/9/2013).

Menurut Acep, Jokowi memiliki cara yang khas untuk memuluskan keinginan tersebut. Yang paling monohok dan berbeda dengan tokoh lainnya adalah Jokowi mampu mengatakan sesuatu dengan jelas dan tidak banyak berjanji.

Dengan kemampuan itu, lanjut Acep, prestasi Jokowi di mata masyarakat menjadi meningkat. Padahal, meski berhasil membuat sejumlah gebrakan selama memimpin Ibu Kota, tapi hal itu belum dapat dijadikan ukuran bahwa Jokowi mampu menghadapi permasalahan nasional dan menghadapi dunia internasional.

"Bahasanya menutup prestasinya (yang belum teruji)," ujar Acep.

Seperti diketahui, nama Jokowi terus meroket dan digadang-gadang sebagai tokoh paling berpotensi memenangkan Pemilihan Umum Presiden tahun depan. Akan tetapi, kuatnya dukungan publik pada Jokowi tidak lantas membuat PDI Perjuangan mengusungnya menjadi calon presiden.

Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan yang digelar di Ancol, Jakarta, akhir pekan lalu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberi sejumlah sinyal dan berulang kali mengeluarkan pujian untuk Jokowi saat dirinya menyampaikan pidato politik.

Hasil Rakernas memutuskan, keputusan calon presiden PDI Perjuangan diserahkan kepada Ketua Umum dan akan ditetapkan dalam waktu yang tepat sesuai dengan dinamika politik nasional, kesiapan jajaran internal, dan kepentingan ideologis partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com