Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djodi Mengaku Diperintah Oknum MA Berinisial "S" untuk Ambil Suap

Kompas.com - 11/09/2013, 16:29 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pegawai Mahkamah Agung Djodi Supratman mengaku hanya diperintah oknum di Mahkamah Agung untuk mengambil uang suap dari pengacara Mario C Bernardo. Pemberian uang itu diakui berkaitan dengan penanganan perkara di MA. Djodi merupakan salah satu tersangka kasus dugaan suap terkait penanganan perkara kasasi dengan terdakwa Hutomo Wijaya Onggowarsito yang bergulir di MA.

"Yang jelas bahwa mereka minta dia bantu, cuma untuk mengambil uang itu, dia sebagai kurir," kata pengacara Djodi, Jusuf Siletty, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kuningan, Jakarta, Rabu (11/9/2013), saat mendampingi kliennya diperiksa.

Namun, Jusuf tidak mengungkapkan siapa oknum MA yang meminta Djodi untuk mengambil uang dari Mario tersebut. Jusuf hanya menyebut oknum MA tersebut berinisial S.

Dian Maharani/Kompas.com Tersangka kasus suap Mario C Bernardo
"Berinisial S," sebutnya.

Saat ditanya apakah oknum yang meminta Djodi ini adalah hakim di MA, Jusuf menjawab tidak tahu. Menurutnya, dalam kasus ini, kliennya berperan sebagai perantara antara Mario dan oknum S tersebut. Djodi sendiri, menurut Jusuf, telah mengenal Mario sekitar akhir 2009.

"Konstruksinya, Mario minta bantuan kepada Djodi, Djodi minta bantuan kepada orang di MA, Djodi bilang bisa bantu enggak, enggak bisa. Selang beberapa hari kemudian, bilang oh bisa itu. Lalu Djodi bilang ke Mario, oh itu bisa tuh," kata Jusuf.

Sebelum serah terima uang, katanya, Mario menghubungi Djodi untuk bertemu di suatu tempat. Percakapan telepon antara kedua orang ini pun, menurut Jusuf, sudah disadap KPK. Selebihnya, Jusuf mengungkapkan bahwa tujuan serah terima uang ini nantinya akan terungkap melalui pemeriksaan dalam persidangan.

"Nanti, nanti prosesnya sedang berlangsung, yang jelas bukan untuk Djodi, uang itu bukan untuk Djodi," ucap Jusuf.

KPK menangkap tangan Djodi Supratman, staf Badan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung, dan Mario karena diduga melakukan praktik suap di kantor pengacara Hotma Sitompoel di Jakarta beberapa waktu lalu.

KPK menduga transaksi suap itu berkaitan perkara kasasi dengan terdakwa Hutomo Wijaya Onggowarsito yang sedang bergulir di Mahkamah. Baik Djodi maupun Mario ditetapkan sebagai tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Aies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Aies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com