"Itu kan bukan konvensi, tapi konfeksi, karena memang bendera Demokrat sudah banyak sobek-sobek sehingga perlu dijahit ulang," kata Rizal saat dijumpai di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Ia menegaskan, yang diharapkan oleh masyarakat adalah konvensi yang digelar lebih terbuka dan lebih kredibel dibanding Konvensi Partai Demokrat. Konvensi Partai Demokrat menurutnya hanya menjatuhkan citra tokoh yang ikut dalam seleksi konvensi itu.
Untuk diketahui, Prakonvensi Calon Presiden Partai Demokrat yang digelar telah usai dilakukan. Ajang penjaringan kandidat calon presiden ini menyisakan 11 nama. Untuk pelaksanaan konvensi, dijadwalkan dimulai pada 15 September 2013 hingga akhir Desember 2013. Di dalam waktu tersebut, akan dilakukan berbagai kegiatan, mulai dari pengenalan kandidat, wawancara media, dan dilakukan satu kali survei untuk semua kandidat konvensi yang dilakukan oleh tiga lembaga survei.
Pada awal Januari sampai April 2014, pelaksanaan konvensi akan memasuki tahap baru. Kegiatan yang dilakukan adalah wawancara mendalam kepada para kandidat yang melibatkan komite dan tokoh lain sebagai pewawancaranya. Di periode itu, juga akan digelar debat antarkandidat dan dilakukan lagi survei untuk menentukan hasil akhir.
Peran masyarakat dalam menentukan pemenang konvensi akan tampak dalam survei akhir tersebut. Seluruh dana terkait konvensi dijamin berasal dari sumber halal dan semua peserta konvensi wajib membuat rekening khusus sebagai wujud transparansi keuangan konvensi.
Ini formasi kesebelasan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat.
1. Ali Masykur Musa (anggota Badan Pemeriksa Keuangan);
2. Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina);
3. Dahlan Iskan (Menteri BUMN);
4. Dino Patti Djalal (Duta Besar RI untuk Amerika Serikat);
5. Endriartono Sutarto (mantan Panglima TNI);
6. Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan);
7. Irman Gusman (Ketua Dewan Perwakilan Daerah);
8. Hayono Isman (anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat);
9. Marzuki Alie (Ketua Dewan Perwakilan Rakyat);
10. Pramono Edhie Wibowo (mantan Kepala Staf Angkatan Darat) dan
11. Sinyo Harry Sarundajang (Gubernur Sulawesi Utara).