"Tadi penyidik KPK menjemput paksa tersangka IW terkait penyidikan dugaan tindak pidana korupsi dalam penanganan perkara di Bandung. IW adalah mantan plt panitera muda," kata Juru Bicara KPK Johan Budi.
Menurutnya, Ike dijemput tim penyidik KPK di kawasan rest area ketika dalam perjalanan menuju Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, dari Bandung, Jawa Barat. Dia mengatakan, penyidik sempat menjemput Ike ke PN Bandung, Jawa Barat, tetapi yang bersangkutan tidak ditemukan.
"Saat kita sampai di PN Bandung, yang bersangkutan menyampaikan akan ke KPK. Ketemunya di rest area, langsung dibawa ke KPK," ungkap Johan.
Sebelum dijemput, lanjutnya, penyidik KPK sudah tiga kali memanggil Ike untuk diperiksa. Namun, kata Johan, baik Ike maupun tim pengacaranya tidak menjawab panggilan pemeriksaan KPK tersebut.
"Surat panggilan sudah kita sampaikan. Dua kali confirm ke IW maupun pengacara, tidak ada jawaban. Tadi pagi confirm lagi, tidak ada jawab, jemput paksa di Bandung," tutur Johan.
Kini, Ike masih menjalani proses pemeriksaan sebagai tersangka di Gedung KPK. Dia diketahui tiba di Gedung KPK sekitar pukul 18.20 WIB. KPK menetapkan Ike sebagai tersangka sekitar Desember tahun lalu.
Dia diduga menerima pemberian atau janji terkait dengan kepengurusan perkara PT Onamba Indonesia dalam melawan gugatan serikat pekerja di tingkat kasasi. Penetapan Ike sebagai tersangka ini merupakan pengembangan kasus yang menjerat hakim ad hoc untuk Pengadilan Hubungan Industrial Bandung, Imas Dianasari.
Imas divonis enam tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor Bandung pada 30 Januari 2012 karena dianggap terbukti menerima suap senilai Rp 352 juta dari PT Onamba Indonesia dan mencoba menyogok hakim Mahkamah Agung dengan uang sebesar Rp 200 juta tentang putusan perkara industrial PT Onamba.
Kasus ini juga melibatkan Manajer Administrasi PT Onamba Odih Juanda dan Presiden Direktur PT Onamba Indonesia, Shiokawa Toshio. Saat bersaksi dalam persidangan Imas di PN Bandung beberapa waktu lalu, Odih mengatakan Ike sebagai orang pertama yang mengontak dan mengenalkannya dengan Imas pada 8 Oktober terkait perkara PT Onamba.
Itu selang sehari setelah kasus sengketa perburuhan di PT Onamba dilimpahkan Dinas Tenaga Kerja kabupaten Karawang ke PHI Bandung pada 6 Oktober 2010. Menurut Odih, Ike pernah meminta uang Rp 10 juta, sedangkan Imas meminta Rp 1 juta per buruh tergugat untuk imbalan majelis hakim.
Permintaan itu disetujui dan akan diserahkan saat mereka bertemu di Rumah Makan Sederhana, 6 November 2010. Odih pun mengaku sudah menyetor uang Rp 200 juta ke Imas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.