Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Lamar 11 Orang untuk Ikut Konvensi

Kompas.com - 11/08/2013, 21:25 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Partai Demokrat (PD) aktif melamar beberapa orang untuk ikut bertarung dalam Konvensi Calon Presiden (Capres) PD. Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik mengatakan, ada 11 nama yang sudah dilamar PD dan menyatakan setuju untuk ikut konvensi.

“Ada lebih dari 10 orang, 11 lah orang yang kami tawarkan ikut konvensi. Saya yang menghubungi. Beliau-beliau sudah menyatakan serius untuk ikut (konvensi),” kata Jero usai pengumuman Konvensi Calon Presiden PD, Minggu (11/8/2013) di Jakarta.

Dia mengatakan, jumlah itu masih akan bertambah lagi. Namun, dia enggan menyebutkan siapa saja nama-nama yang dilamar pihaknya. Yang pasti, katanya, semua nama yang menjadi peserta konvensi akan diumumkan akhir Agustus mendatang.

“Nanti komitenya akan hubungi mereka lebih detil, akan ada pembicaraan lebih lanjut. Kalau sudah okay (sepakat), tanda tangan (kesepakatan),” jelas Jero.

Ia mengungkapkan, pihaknya tidak membatasi jumlah peserta konvensi. Namun, katanya, jumlahnya tidak akan terlalu banyak yang justru akan membingungkan publik. Menurutnya, peserta konvensi akan berkisar sekitar 10 orang. “Tidak ada batasan jumlah. Tapi kami juga tidak membayangkan banyak-banyak, nanti pusing rakyatnya memilih,” katanya.

Dari beberapa nama yang dilamar, menurut Jero, ada juga kader partai lain. “Ada (kandidat dari partai lain). Makanya belum boleh disebut dulu (namanya), karena itu diatur dalam kode etik konvensi,” lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com