"Alhamdulillah, tempat itu ada CCTV. Artinya yang meledak itu terekam dengan baik. Ini sisi yang menguntungkan untuk penyelidikan. Tapi, kita tunggu saja hasilnya, mudah-mudahan bisa cepat terungkap," kata Timur di Jakarta, Selasa (6/8/2013).
Pada kesempatan itu, Kapolri kembali meminta masyarakat agar tak terprovokasi atas insiden peledakan tersebut. Kepolisian belum dapat memastikan apakah insiden itu berkaitan dengan konflik etnis di Myanmar.
"Tapi, pada masyarakat kita minta tenang, tidak usah ada keresahan atau apa. Petugas sudah antisipasi dengan optimal," kata Timur.
Timur juga mengimbau agar masyarakat berperan aktif dalam menjaga lingkungan serta membantu aparat dengan menyampaikan segala informasi jika mendapati ada hal mencurigakan di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka.
"Memang masyarakat harus diingatkan jika ada hal yang mencurigakan segera dilaporkan," himbaunya.
Seperti diberitakan, dua paket bahan peledak diletakkan di sekitar area Vihara Ekayana Arama pada Minggu malam. Satu paket berhasil meledak, sementara satu paket gagal meledak dan hanya mengeluarkan asap.
Sebanyak tiga orang mengalami luka ringan. Namun, setelah sempat mendapat perawatan medis dari dokter yang juga salah seorang jemaat wihara tersebut, ketiganya lantas diperbolehkan pulang. Peristiwa ledakan ini terjadi tak lama setelah para jemaat wihara membubarkan diri pasca-kebaktian. Polri hingga kini masih mengusut motif dan pelaku aksi teror ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.