Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik Lewat Pantura Jawa Barat, Antisipasi Kemacetan Ini

Kompas.com - 03/08/2013, 07:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kawasan segitiga selepas gerbang Tol Cikopo arah Mutiara-Cikampek- Simpang Jomin, diperkirakan bakal menjadi simpul awal kemacetan yang akan menghadang para pemudik di jalur pantai utara (pantura) Jawa. Bagaimana situasinya dan adakah cara mengurangi waktu tertahan macet?
Berdasarkan paparan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat, titik awal patokan kemacetan adalah kawasan Cikopo. Di sini, ada tiga faktor pemicu kemacetan, yaitu antrean pembayaran tol, titik alih arus dari jalur tengah, serta banyaknya pabrik di sepanjang jalan tersebut ke Simpang Jomin.

Titik kedua yang diperkirakan menjadi simpul kemacetan parah di Jawa Barat adalah di kawasan Mutiara. Penyebabnya adalah sempitnya ruas jalan menuju Simpang Jomin dan peralihan arus lalu lintas ke arah Pasar Anyar Cikampek.

Lokasi ketiga yang diduga akan mengalami kemacetan parah adalah Simpang Jomin. Bottle neck dan pertemuan arus lalu lintas dari arah Pasar Anyar Cikampek menjadi pemicu kemacetan di sini.

Cikampek menjadi perkiraan lokasi kemacetan parah berikutnya di jalur pantura Jawa Barat. Pasar tumpah menjelang Lebaran dan lebar jalan yang hanya bisa menampung dua kendaraan menjadi penyebab kemacetan Cikampek.

Rekayasa lalu lintas

Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat menyiapkan beberapa tahap rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kemacetan di empat lokasi tersebut. Pada tahap pertama, jika kepadatan terjadi di Simpang Jomin dan ekor kepadatan mencapai Mutiara, arus lalu lintas dari gerbang Tol Cikopo akan dialihkan ke arah Pasar Anyar Cikampek, kemudian dibelokkan lagi ke arah Simpang Jomin.

Tahap kedua, jika kepadatan di Simpang Jomin telah mengekor hingga gerbang Tol Cikopo, arus lalu lintas dialihkan ke jalur tengah, melintasi Sadang-Subang -Cijelang. Dari sana, pemudik bisa kembali ke pantura melalui Palimanan, lalu ke Cirebon.

Pada tahap ketiga, jika arus di Tol Cikopo telah mengekor hingga ke Kilometer 66 Tol Cikampek, arus lalu lintas dialihkan ke arah jalur selatan melalui Tol Purbaleunyi.

Kalau tiga tahap di atas masih tak bisa mengurangi kemacetan, tahap terakhir rekayasa adalah menerapkan contra flow mulai dari gerbang Tol Cikopo hingga Pamanukan. Pada tahap ini, kendaraan dari arah Jakarta akan menggunakan lebih banyak jalur daripada arah sebaliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com