Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos : Pulangkan Pengemis Musiman ke Daerah!

Kompas.com - 25/07/2013, 21:30 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Sosial Salim Segaf Al'Jufrie meminta pemerintah daerah menindak tegas pengemis musiman yang kerap bermunculan pada bulan Ramadhan. Menurut Salim, lebih baik para pengemis musiman itu dipulangkan kembali ke daerah asalnya.

"Ya, memang itu ada pengemis jangka pendek. Perda (peraturan daerah) harus ditegakkan, ketika ada razia, dan kalau benar-benar terbukti mereka musiman, mendingan pulangin ke daerah lagi," ujar Salim di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (25/7/2013).

Sementara bagi mereka yang merupakan penyandang masalah kesejahteraan sosial, menurut Salim, pemerintah telah menyediakan panti-panti. Melalui kegiatan di panti tersebut, para penyandang masalah kesejahteraan itu akan diberdayakan dan dibina.

"Jadi, diperdayakan dan dikasih modal, diharapkan keluar dari panti punya keterampilan," katanya.

Politikus PKS ini pun mengimbau para kepala daerah untuk menegakkan peraturan daerah yang mengatur soal keberadaan pengemis musiman dan penyandang masalah kesejahteraan sosial tersebut.

Saat disinggung mengenai perda yang tidak efektif karena masih saja ada pengemis musiman, Salim menyatakan bahwa hal itu merupakan kewenangan Kementerian Dalam Negeri. "Ya, kalau soal perdanya itu lebih ke kewenangan Mendagri, dari kami cuma minta perdanya ditegakkan," sambungnya.

Sebelumnya, anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat, TB Ace Hasan Syadzily, meminta pemerintah menangani masalah fenomena pengemis musiman yang menjamur pada bulan Ramadhan. Dia meminta pemerintah memberikan pendidikan, pembinaan sosial, serta pembinaan keagamaan kepada para pengemis musiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com