Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Ada Pelanggaran Hukum, Polisi Jangan Telat Bertindak

Kompas.com - 19/07/2013, 17:52 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK mengatakan, pihak kepolisian seharusnya bertindak cepat jika terjadi pelanggaran hukum di tengah masyarakat. Polisi harus bergerak cepat melakukan penegakan hukum sehingga bukan kelompok atau organisasi masyarakat yang malah turun tangan dalam merespons pelanggaran hukum yang terjadi.

Hal itu dikatakan JK ketika dimintai tanggapan bentrokan antara puluhan anggota Front Pembela Islam dengan warga Sukerejo, Kendal, Jawa Tengah.

"Jangan kita (masyarakat) kalau ada sesuatu ikut sweeping. Harus polisilah. Polisi harus duluan, jangan polisi telat kalau ada apa-apa," katanya di Kompleks Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2013).

Awalnya, JK tak mau mengomentari peristiwa bentrokan di Kendal tersebut lantaran belum tahu persis kronologinya. Hanya saja, JK mendesak agar kepolisian menindaklanjuti kasus tersebut dengan menindak pelaku yang bersalah.

"Siapa pun yang bersalah, mau ormas, siapa pun (harus ditindak)," pungkas politisi senior Partai Golkar itu.

Seperti diberitakan, satu orang tewas dalam peristiwa tersebut. Selain itu, satu mobil yang ditumpangi rombongan FPI ludes dibakar massa, dan tiga mobil FPI lainnya dirusak. Ketika itu, rombongan FPI baru melakukan razia di lokasi prostitusi dan judi togel di Kota Sukorejo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com