Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto-Hary Tanoe Diusung Hanura Tanpa Survei?

Kompas.com - 04/07/2013, 16:58 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagian besar partai hingga kini belum menentukan kandidat capres dan cawapresnya. Mereka masih menimbang-nimbang hasil survei dan juga menunggu hasil perolehan suara pada pemilu legislatif 2014. Namun, tiba-tiba saja pasangan Wiranto-Hary Tanoe mencuat sebagai bakal capres dan cawapres Partai Hanura.

Benarkah Hanura sudah mempertimbangkan pencalonan keduanya? Sudahkah Hanura melakukan kalkulasi politik dan survei untuk melihat tingkat elektabilitas partai dan tokoh yang diajukan sebagai capres?

Setiap kali ditanyakan soal survei terhadap sosok Wiranto-Hary Tanoe, para politisi Hanura tidak pernah menjawab lugas. Ketua DPP Partai Hanura Samuel Koto bahkan menjawab pertanyaan ini dengan nada tinggi. Menurutnya, Hanura tidak bodoh ketika memutuskan mencalonkan Wiranto-Hary Tanoe dalam pilpres. Namun, saat ditanyakan soal survei, Samuel hanya memberikan jawaban diplomatis.

"Survei tidak akan mengubah langkah ataupun visi dan misi partai kami," ucapnya tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.

Ketua Fraksi Partai Hanura Sarifuddin Sudding, suksesor merapatnya Hary Tanoe ke Partai Hanura, memberikan jawaban senada. Sudding menyebut Hanura sebagai partai penerobos tradisi.

"Inilah hebatnya Partai Hanura, menerobos pakem seperti itu. Tidak ada satu partai politik pun yang usung capres dan cawapres sendiri. Inilah bangsa kita ini, saling tersandera. Kami lebih pilih berkoalisi dengan rakyat," imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Saleh Husin menjelaskan bahwa pertimbangan utama mencalonkan Wiranto-Hary Tanoe adalah keinginan para kader di daerah. Terkait elektabilitas, Saleh mengatakan, survei internal menunjukkan hasil yang positif.

"Hasilnya bagus, cukup baik. Trennya naik terus. Kalau ada hasil lain dari lembaga survei di luar, itu hanya kami jadikan masukan. Yang jelas di dalam survei kami ini, hasilnya, baik elektabilitas partai maupun Pak Wiranto, naik," ucapnya.

Namun, saat ditanyakan soal survei Wiranto setelah dipasangkan dengan Hary Tanoe, Saleh tidak menjawabnya.

Lantas, bagaimana nasib pencalonan Wiranto-Hary Tanoe ke depan jika tak ada satu tolok ukur yang bisa meyakinkan pasangan ini bisa meraih kemenangan dalam pilpres?

"Yang jelas kami harus kerja ekstra keras," kata Ketua DPP Partai Hanura Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com