Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dijual ke Luthfi Rp 1,2 M, Hilmi Disebut Beli Rumah Wakaf Kurang dari Rp 500 Juta

Kompas.com - 04/07/2013, 16:21 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Faizal Rahmat, orang yang mengaku ahli waris rumah di Kampung Loji I Timur, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, mengaku telah menjual rumah wakaf tersebut kepada Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin. Rumah tersebut dijual oleh keluarga Faizal dengan harga sekitar Rp 350 juta hingga Rp 500 juta.

Rumah tersebut, menurut Faizal, kemudian dijual Hilmi kepada mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan kini rumah itu disita Komisi Pemberantasan Korupsi karena diduga bagian dari tindak pidana pencucian uang Luthfi.

“Saya akan kembalikan uangnya, saya tidak tahu persis, tapi waktu itu yang 1,2 itu bukan dari saya, dari Hilmi ke Pak Luthfi. Kalau dari saya sekitar Rp 350 juta sampai Rp 500 juta,” tutur Faizal saat akan meninggalkan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (4/7/2013).

Faizal menyambangi Gedung KPK dengan didampingi pendiri PKS, Yusuf Supendi. Dia melayangkan surat keberatan kepada KPK atas penyitaan rumah di Cipanas tersebut. Menurut Faizal dan Yusuf, setiap harta atau benda yang merupakan hasil wakaf tidak dapat dijual ataupun disita.

Saat mendatangi Gedung KPK, Faizal tidak menyampaikan kalau dia telah menjual rumah tersebut kepada Hilmi. Pernyataan Yusuf yang mendampingi Faizal saat memasuki Gedung KPK mengesankan kalau Hilmi adalah pihak pertama yang menjual rumah wakaf tersebut.

“Dengan desakan suatu musibah yang menimpa keluarga kami, itu akhirnya ada ide untuk dijual. Tapi dari semua keluarga, hanya saya yang menolak karena saya tahu itu adalah wakaf. Nah karena terjadi pertengkaran terus sementara ibu saya sudah sakit keras, ibu saya minta tanda tangan saja, maka saya tanda tangan,” tutur Faizal.

Akhirnya, rumah tersebut dijual keluarga Faizal kepada Hilmi yang merupakan mertua dari adik Faizal. Meskipun statusnya dijual, Faizal mengatakan kalau ada perjanjian tidak tertulis yang menyepakati rumah wakaf tersebut dapat dikembalikan lagi jika keluarga Faizal dapat mengembalikan uang Hilmi suatu hari nanti.

“Karena kami percaya Ustaz Hilmi kan seorang kiai dan juga memberi itu atas dasar tolong-menolong, tapi ternyata sungguh disayangkan malah dikomersialkan,” ucapnya. Ihwal penjualan rumah ini pernah diungkapkan Hilmi.

Saat diperiksa KPK beberapa waktu lalu, Hilmi mengaku diajukan pertanyaan oleh penyidik seputar penjualan rumah di Cipanas. Menurut KPK, rumah itu nilainya sekitar Rp 750 juta. KPK menyita rumah tersebut terkait penyidikan kasus dugaan pencucian uang kuota impor daging sapi yang menjerat Luthfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

    Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

    Nasional
    Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

    Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

    Nasional
    Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

    Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

    Nasional
    Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

    Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

    Nasional
    Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

    Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

    Nasional
    Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

    Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

    Nasional
    Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

    Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

    Nasional
    Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

    Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

    Nasional
    Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

    Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

    Nasional
    KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

    KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

    Nasional
    Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

    Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

    Nasional
    Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

    Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

    Nasional
    56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

    56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

    Nasional
    Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

    Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com