Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kerugian Indonesia akibat Pemotongan Kuota Haji

Kompas.com - 02/07/2013, 07:15 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terkait perluasan kompleks Masjidil Haram, Pemerintah Arab Saudi memotong kuota jamaah haji untuk semua negara, termasuk Indonesia. Ternyata kebijakan ini berpotensi menimbulkan kerugian. Bagi Indonesia, potensi kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 800 miliar dan waktu tunggu keberangkatan haji pun terancam menjadi lebih panjang.

Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, pengurangan kuota tersebut akan menunda keberangkatan 24.966 dari 180.166 calon jemaah haji reguler yang telah melunasi biaya. Selain dari jalur haji reguler, masih ada juga 2.988 calon jemaah haji dari jalur khusus yang telah melunasi biaya bakal batal berangkat pula. "Lalu waktu tunggu jemaah haji Indonesia rata-rata 12 tahun menjadi lebih lama," kata Suryadharma dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR, Senin (1/7/2013) malam.

Potensi kerugian akan datang dari hangusnya biaya pemondokan dan transportasi yang telah dibayarkan senilai Rp 247,5 miliar. Selain itu, lanjut Suryadharma, kerugian juga berasal dari pemberian kompensasi terhadap para calon jemaah haji yang tertunda keberangkatannya senilai Rp 241,8 miliar. Tambahan kerugian berasal dari penalti pembatalan tiket pesawat haji senilai Rp 327,7 miliar. "Program percepatan ibadah haji untuk jemaah lanjut usia di atas usia 83 tahun ini juga terpaksa ditunda," imbuh Suryadharma.

Pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota jemaah haji 2013 sebanyak 20 persen dari kuota semula setiap negara pengirim calon jemaah haji, termasuk Indonesia. Untuk Indonesia, pengurangan 20 persen itu akan dilakukan proporsional di setiap provinsi, kabupaten kota, maupun program reguler dan khusus.

Menurut Suryadharma, mengutip surat dari Pemerintah Arab Saudi yang diterima pada 6 Juni 2013, pengurangan kuota dilakukan demi keamanan para jemaah. Saat ini Masjidil Haram tengah direnovasi besar-besaran dan diakui jadwal pengerjaannya mengalami keterlambatan.

Selama proses renovasi, seputaran Ka'bah hanya bisa menampung 7.000 sampai 10.000 jemaah per jam untuk melakukan tawaf. Sementara lantai dua dan tiga Masjidil Haram yang biasanya juga bisa dilintasi para jemaah untuk thawaf tidak bisa lagi digunakan selama renovasi.

Menurut rencana, renovasi Masjidil Haram dilakukan dalam tiga tahap. Masing-masing tahap diperkirakan butuh waktu satu tahun untuk penyelesaian. Saat ini, tahap pertama baru berjalan. Bila pekerjaan rampung tepat waktu, baru pada 2016 seluruh proyek renovasi rampung dengan peningkatan jumlah jemaah yang bisa masuk ke kompleks tersebut menjadi 105.000 jemaah per jam, melampui kapasitas sebelum renovasi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com